Pages

13 August, 2015

[Review buku] The prisoner's diaries

Judul: The Prisoner's Diaries
Penulis: Norma Hashim et. al.
Penerbit: Pro-U Media
Dimensi: 128 hlm, cetakan 2015
ISBN: 978 602 7820 24 1

Dua puluh tiga cerita terangkum dalam buku ini. Catatan dari balik penjara israel yang merupakan terjemahan catatan pribadi berbahasa arab para mantan tahanan palestina di berbagai penjara zionis israel. Menceritakan kepedihan karena terpisah dari orang-orang tercinta (ayah, ibu, istri, anak, dll) serta penistaan dan kekejaman yang dilakukan para penjajah di ruangan berjeruji. Catatan ini memiliki benang merah yang begitu jelas, betapa kokohnya iman, tingginya harapan, dan derasnya doa para tahanan yang hanya bergantung dan berpasrah pada Allah SWT.

Secara keseluruhan, isinya begitu menyentuh dan membuat saya merasa diuji dengan keremehan bila dibanding penderitaan mereka. Demi cita-cita kemerdekaan tanah airnya, mereka rela dan sudah memiliki mindset syahid sejak kecil. Bahkan mereka berharap mati dibandingkan masuk penjara. Tak ada waktu untuk bergalau ria apalagi update status di medsos. Jujur... saya malu. Bahkan setelah selesai membaca buku ini, saya tertidur dan bermimpi buruk tentang penjara di Israel. Betapa banyak ketimpangan dan ketidaklegalan di sana. Dari perjanjian yang tidak ditepati, seperti banyak tahanan sipil yang diadili secara militer, serta lokasi penjara yang berada di dalam wilayah Israel--padahal seharusnya menurut pasal 76 dari Konvensi Jenewa keempat, penjajahan harus menahan warga yang wilayahnya dijajah tersebut di penjara yang berada di dalam wilayah yang dijajah, agar mudah dijenguk oleh keluarganya--dan banyak tahanan yang ditangkap tanpa kejelasan apa penyebab ia ditangkap. Hukumannya pun tidak tanggung-tanggung, ada yang sampai 3 kali masa tahanan. Satu kali masa tahanan itu sama dengan 99 tahun. Bayangkan, belum tentu kita sampai berusia 99 tahun, ini hukumannya 3 x 99 tahun! Ya allah... sejak tahun 1967, rakyat Palestina mendamba kebebasan, sementara kita di sini hanya galau urusan kecil... #ntms

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Keluargaku membantu mengatasi konflik batin di dalam hatiku. Mereka adalah kekuatanku, menjadi secercah harapan yang membuatku berpegang teguh pada hidup, menjadikanku lebih bersemangat lagi dari sebelumnya. Namun, mereka juga adalah kelemahanku. Karena aku melihat butir-butir penderitaan di pelupuk mata mereka tiap kali mereka mengunjungiku." (Hlm. 14)

"Ketika berada di dalam penjara, klinik penjara bukanlah tempat untuk meredakan rasa nyeri, melainkan justru memperparah rasa sakit." (Hlm. 67)

"Tidak ada yang memahami arti kebebasan kecuali mereka yang pernah kehilangan hal tersebut." (Hlm. 81)

"Kepada kalian yang tinggal di dunia lain yang kami sudah pernah dengar tapi tidak pernah kami tinggali, aku sampaikan: Dari hatiku yang terdalam aku berharap kalian memperoleh keberuntungan dan aku akan terus mencintai kalian bahkan meski kalian melupakanku sekali pun. Sehingga ketenanganku hanyalah bahwa aku memiliki Tuhan yang bernama Al Kariim (Yang Maha Pemurah) yang tidak akan pernah melupakanku." (Hlm. 127)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget