Pages

12 October, 2015

[Review buku] Hidup sesudah mati

Judul: Hidup sesudah mati
Penulis: H. Bey arifin
Penerbit: PT. Kinta
Dimensi: 357 hlm, cetakan IX agustus 1985
ISBN: ---

Ini adalah buku dalam kondisi terparah yang pernah saya baca. Kertasnya sudah begitu menguning, ada banyak lingkaran air yang meninggalkan jejak kecokelatan, kertasnya begitu rapuh dan berdebu, meski disampul dengan plastik tebal, saya harus berhati-hati membuka lembaran demi lembaran buku ini. Sebenarnya, buku ini direkomendasikan oleh tante saya sejak tahun 2013 untuk dibaca. Tapi karena kondisinya itu, saya yang agak alergi debu menjadi malas membacanya. Hingga salah seorang kawan di #TantanganBacaUlas2015 season 2 mereviewnya dan ternyata beberapa kawan pun memiliki buku ini, kebanyakan warisan. Hal ini menarik bagi saya. Seakan buku ini amat tenar dan best seller di masanya. Saya sendiri kurang tahu, apakah ada cetakan ulang terbaru yang lebih baik untuk buku ini.

Mengenai isinya sendiri, buku ini cukup keren menurut saya. Berhasil membuat saya merasa seperti lagi training ESQ, membayangkan hari kiamat, surga, neraka, dan lainnya yang bertemakan hidup sesudah mati. Berkali pula saya dilanda ketakutan dan akhirnya menangis. Pantas saja bila buku ini begitu tenar di zamannya. Kata-kata penulisnya begitu menyadarkan, dan terutama kaya akan sumber. Banyak sekali hadis yang saya baru dengar melalui buku ini. Tentunya didukung dengan ayat al quran. Bahkan ada 79 surat yang terkait oleh kehidupan sesudah kematian yang dibahas tafsirannya dalam buku ini. Ya, jadi dari 143 sub judul, sebagian besar yang kita bicarakan adalah tafsir al quran.

Secara alur sendiri, penulis begitu runtut. Dimulai dari dasarnya, yaitu iman kepada hari akhir, lalu beragam pertanyaan seputar hari akhir, roh, kematian, surga, dan neraka. Beberapa pendapat ilmuwan yang tidak saja dari kalangan Islam, seperti Socrates, Pluto, Aristoteles, Nietzche, Descartes, ahli filsafat dan tentunya ilmuwan islam dipaparkan di buku ini. Beberapa kali pula penulis dengan blak-blakan menyatakan kesesatan ajaran syiah dan beragam aliran islam lain yang memiliki pendapat berbeda dengan al quran dan as sunnah (lihat hlm. 162-163).

Hal yang paling menarik dalam buku ini bagi saya adalah usaha penggambaran surga dan neraka yang begitu detail dihimpun. Hingga urutan yang tersisa di hari kiamat. Meskipun pada akhirnya tetap saja tidak ada yang lebih mengetahui hal itu kecuali Allah SWT.

"Semua yang diterangkan dalam ayat-ayat dan hadis-hadis hanya sekedar apa yang dapat dilihat, didengar, dan dikhayalkan manusia. Sedang menurut Rasul SAW keadaan surga yang sebenarnya, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan tak dapat dibayangkan dengan khayal manusia." (Hlm. 154)

Hanya saja, patut disayangkan cukup banyak typo di buku ini. Awalnya saya kira karena ejaan lama, sehingga memang banyak kata yang tak sesuai EyD. Tapi, setelah saya cermati di beberapa bagian, nyatalah itu typo. Haha... ini pun merupakan sebuah pengalaman menarik bagi saya dalam membaca buku. Semacam pelajaran historis akan ragam kata di tahun 1985 yang belum dibakukan. Kadang membuat saya tertawa. Oh ya, hal lain yang menarik adalah saat saya mencari identitas buku ini dan ISBNnya. Saya lupa, bahwa ISBN sendiri di Indonesia berkembang dari 10 digit menjadi 13 digit pada tahun 2000an. Sejak kapan ISBN mulai berlaku, sepertinya pada masa buku ini belum ada. Jadi, saya tidak menemukan identitas buku secara lengkap sebagaimana buku sekarang yang biasanya terletak di bagian depan. Tidak diketahui siapa editor atau penyuntingnya. Pun dengan ISBN.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Ilmu tentang akhirat adalah inti/puncak dari seluruh ilmu pengetahuan. Orang atau sarjana-sarjana yang telah mendapatkan titel kesarjanaan dalam ilmu pengetahuan yang lain, tetapi belum yakin dan belum mengetahui tentang kehidupan di akhirat, berarti belum sampai di puncak ilmu pengetahuannya." (Hlm. 17)

"Yang paling cerdas dan pintar ialah orang yang paling banyak mengingat mati, dan yang paling banyak sedia bekal untuk menghadapi mati." (Hlm. 44)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget