Pages

24 January, 2014

Sendiri

Aku tak mau sendiri. Tapi aku tak takut sendiri. Sebab aku tak pernah merasakan benar-benar sendiri. Selalu ada Allah bersamaku. Dalam aneka ragam bentuk. Ia bisa hadir dalam sebentuk kasih dari keluarga, sahabat, teman baru, atau orang yang dikenal selewat dalam perjalanan. Ia juga bisa hadir dalam sebentuk keindahan yang rendah hati seperti panorama senja yang menyejukkan mata atau birunya laut yang megah dan menyadarkan betapa kecilnya diri ini. Atau Ia hadir dalam keriangan yang anggun seperti tawa bayi, tingkah anak kucing yang gemas dengan gulungan benangnya atau pun ayam betina yang menjadi primadona di antara jago sekampung.

Sama seperti saat aku menuliskan tulisan ini. Aku sendirian, duduk di pojok cafe. Memakan roti harum yang memakai bubuk kopi sebagai pengawetnya, sembari memperhatikan orang yang lalu lalang di Stasiun Gambir. Ya, secara fisik aku sendiri. Terlihat aneh bagi sebagian orang--mengenaskan lebih tepatnya menurut candaan teman-teman dekatku. Mereka bilang dari wajahku kelihatan banget jomblonya--karena aku tak terlihat menunggu siapa atau apa pun. Tapi, orang lain tahu apa di dalam hatiku? Jika ternyata kesendirian yang tampak dari luar itu justru membawa kedamaian dan memberikan ruang serta waktu untukku merenung. Semacam pemberhentian, ya seperti stasiun. Aku berhenti sejenak untuk menelaah apa saja kebaikan dan keburukan yang kulakukan seharian ini dan kemarin lalu. Karena sejatinya kesendirian tak selalu sama dengan kesepian. Orang yang sedang sendiri, bisa jadi ia sedang melarutkan diri dalam ramainya perasaan dia. Bahagia, sedih, heran, cemas, dan sebagainya tapi tidak merasakan kesepian yang hening, pekat, mengecam dingin. Tapi orang kesepian, sudah pasti ia sendirian. Karena tidak ada lagi makhluk hidup atau benda mati yang mampu menjadi temannya.

Jadi, aku tak mau sendiri. Tapi aku tak takut sendiri. Sebab aku tak pernah merasakan benar-benar sendiri. Selalu ada Allah bersamaku.

*See, dengan terlihat 'sendiri' di kasat mata kalian, aku mampu melahirkan tulisan gumaman ini. Setidaknya pikiranku bekerja, tanganku berkarya, dan paling penting AKU TIDAK MERASA KESEPIAN (ʃ⌣ƪ) *

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget