Tak ada kisah tentang cinta
yang bisa terhindar dari air mata
namun kucoba menerima, hatiku membuka
siap untuk terluka
Ur menyisir rambut panjangnya dengan jarinya
asal. Ia sudah tak peduli lagi akan penampilannya. Berita yang ia terima
barusan sungguh mengacaukan pikirannya. Xanadu akan menikah di bulan
purnama. Berarti hanya tinggal dua minggu lagi. Ur kecewa. Sungguh
kecewa. Baru ia menyadari betapa bodohnya ia selama ini. Membuka hati
pada lelaki utara itu. Padahal sudah banyak teman dan keluarga yang
memperingatkannya. Belum pernah dalam sejarah Negeri Lemanyi ada
pernikahan antara suku utara dan suku selatan. Perbedaan mereka begitu
mencolok. Suku utara yang jauh lebih beradab dan mewah selalu menganggap
suku selatan seperti bakteri yang harus dihindari. Sedangkan suku
selatan selalu menganggap suku utara adalah banteng yang congkak.
Perbedaan alam tempat tinggal mereka memang begitu mempengaruhi. Suku
utara yang tinggal di darat yang sudah disulap menjadi kota, lebih
hedonis dan necis. Suku selatan yang tinggal di hutan yang masih perawan
dan tertutup dari lingkup luar lebih mandiri, namun sayangnya menutup
diri dari aksara. Sehingga kebanyakan penduduknya buta huruf. Aah.. Ur
terlalu naif, menyangka semua perbedaan itu bisa melebur. Ia berpikir
Xanadu berbeda dengan lelaki utara lainnya. Sikap santun, ramah dan
tidak pernah meremehkan dirinya sebagai suku selatan--karena Ur salah
satu dari sedikit orang suku selatan yang dapat membaca--membuat Ur mau
membuka hati pada lelaki itu.
cinta tak mungkin berhenti
secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku pun berarti
Jatuh cinta itu mudah, yang sulit adalah berhenti
mencintainya. Itulah yang Ur rasakan saat ini. Ketika ia menjatuhkan
hatinya pada Xanadu, ia merasa hidupnya jauh lebih berarti. Seakan masa
depan cerah tergenggam dalam kepalan tangannya. Muluk memang, tapi
selalu ada harapan pernikahan mereka kelak akan menyatukan suku utara
dan selatan yang selama ini terpecah. Walau mereka hanya rakyat jelata,
namun hal itu pasti tetap dipandang suatu hal hebat oleh Kapefa,
penguasa Negeri Lemanyi. Namun hubungan yang dimulai ketika pasang
perbani harus kandas menjelang purnama. "Xanadu, teganya kau," Ur
terisak lirih.
cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi
tuk sembuhkan hati
Benci? Seharusnya Ur membenci Xanadu demikian
hebat. Namun, ketika cinta memenuhi sel-sel tubuhmu, kata benci pun tak
mampu melintas dalam otakmu. Seperti itulah Ur sekarang. Menyedihkan
sekali bagi yang melihatnya. Gadis tercantik, pujaan lelaki kaum selatan
yang tersakiti. Ur tak sanggup berada di rumahnya, menghadapi berpuluh
pasang mata yang menyiratkan keprihatinan atas nasibnya. Ur memilih
pergi. Keluar dari Negeri Lemanyi. Pergi ke Benua Besar, mencari
peruntungan barunya di sana dan melupakan kisah cintanya di sini.
walau seharusnya bisa saja
dulu aku menghindar
dari pahitnya cinta
namun kupilih begini
biar kuterima
sakit demi jalani cinta
Hidup akan terus berjalan, dengan atau tanpa
Xanadu di sampingnya. Ur tak pernah menyesali keputusannya. Ia yang
memilih Xanadu. Ia yang sadar dan menyerahkan hatinya walau bisa saja ia
menghindar. Semua pilihan itu memiliki konsekuensi. Ur menyadari
konsekuensinya yang salah saat ini. Ia menerima kesakitan atas
pengkhianatan Xanadu padanya. Demi cinta, dosa termanis di dunia ini.
Berangkatlah Ur dengan kepastian, menuju Benua besar.
*cerita lirik lagu "cinta tak mungkin berhenti"- tangga*
*beberapa nama terinspirasi dari novel Nibiru-Tasaro GK*
meta morfillah
No comments:
Post a Comment