Pages

02 January, 2014

Jatuh cinta itu biasa saja

Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan

My dear..., Saat kamu jatuh cinta, apakah harus berpelukan? Aku dan dia tak pernah. Kami hanya saling berpegangan tangan. Apakah tanpa pelukan, kami tak saling jatuh cinta? Tentu tidak, dear..., Jatuh cinta itu biasa saja. Tak harus show off ketika sedang jatuh cinta. Begitu takutnyakah dirimu berjauhan dengan dia? Takut kehilangan jika tak kamu peluk dia? Percayalah padaku dear, tanpa pelukan..., Semua orang tetap tahu, kalian sedang jatuh cinta. Mata kalian membocorkannya.

Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji

My dear..., Aku dan dia hanya saling bercerita, jarang memuji. Tapi kami saling jatuh cinta. Apakah harus menghadirkan pujian ketika kamu jatuh cinta? Saat kalian begitu yakin, bahwa kalian saling memuji--walau tak pernah diucapkan dengan sering--dalam mendengarkan cerita pribadi masing-masing.

Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti

My dear..., Aku dan dia pernah salah. Tapi kami sulit mengucap maaf. Apakah tandanya kami tidak cinta lagi? Tidak dear..., Ada kata yang memang sulit diucapkan, namun mudah dirasakan. Seperti "maaf", walau tak terucap, kami mengerti bagaimana meminta maaf dari perbuatan kami. Kami tetap saling jatuh cinta, tanpa kehadiran "maaf".

Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi

Jatuh cinta itu biasa saja. Sangat biasa. Karena cinta bukanlah hal yang dapat kau pisahkan dari keutuhan hidupmu. Maka ketika bercinta, kami tidak sekadar menjalani cinta... Tapi kami menghidupi. Yaa... Menghidupi hati, jiwa, pikiran kami dan sekitar kami. Cinta kami yang dahsyat, tidak akan tertampung hanya oleh kami berdua. Kami membaginya pada dunia. Cinta kami menghidupi... Dunia.

Ketika rindu, menggebu gebu,
kita menunggu

Tak jarang, jarak baik ruang dan waktu memaksa kami berpisah. Sudah tentu, di mana ada jarak, di sana tertabung rindu. Semakin lama, semakin menggebu-gebu. Apakah dia harus tahu? Yaa. Tapi, apakah harus saat itu juga? Tidak. Kami menunggu. Seperti awan hujan menunggu titah sang Tuhan, sebelum mengucurkan airnya. Membasahi tanah yang kering. Pun rindu kami. Menanti waktu yang tepat untuk membasahi jiwa kami yang dahaga.

Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu

Tak jarang pula, kehadiran pribadi baru atau sepenggal kisah lama membuat kami saling cemburu. Membelenggu pikiran kami, untuk berfokus padanya dan melupakan masa kini. Namun, hiraukanlah, dear. Segera berlalu.. Karena setiap kita memiliki masa lalu. Dan jatuh cinta dengannya, adalah menapaki masa depan bersama. Maka masa lalu, bukan bagianmu.

Jatuh cinta itu biasa saja
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap

Maka, dear..., Saat kamu jatuh cinta, ketahuilah.. Jatuh cinta itu biasa saja. Bila kau buta karenanya, maka tak usah takut. Kalian yang jatuh cinta dan buta karenanya, akan saling mencari dalam kegelapan itu. Mungkin tersesat, karena mata kalian sama gelap. Mungkin karena terlalu lama gelap, maka hati kalian pun akan gelap. Tapi percayalah dear, pencarian itu akan menemukan terangnya. Jika tidak sekarang, nanti. Pasti nanti. Dan kalian tak akan pernah sendiri. Meski dalam kegelapan.

Jatuh cintalah dengan biasa saja, my dear daughter... :)

*cerita lirik lagu "Jatuh cinta itu biasa saja" - Efek Rumah Kaca


Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget