Pages

08 January, 2014

[FF] Punggung

Apa rasanya bila kau hanya mampu menatap punggung orang yang kamu sukai? Sakit bukan? Bahkan matanya pun tak mampu kamu tatap. Seperti matahari mungkin, tak bebas kau melihat wajahnya yang begitu agung. Seperti inilah aku mengagumi dia. Bahkan melihat punggungnya saja, aku sudah bahagia.

Mengapa hanya punggung? Ah, kamu pasti akan menertawakanku bila aku beritahukan alasannya. Semata karena aku memang hanya mampu melihat dari punggungnya saja. Tiap kali ia muncul, aku tak pernah menyadari. Tahu-tahu saja, ia sudah ada di sana. Di sudut yang terlihat punggungnya saja. Beberapa kali aku coba, melihat wajahnya, namun sulit. Memang ia makhluk istimewa.

Tapi perlu kamu tahu, punggungnya memang jauh lebih terkenal daripada wajahnya. Di punggungnya, segala harapan bersemayam. Boleh dikatakan pula, ia merupakan tulang punggung di antara kawanannya. Aah..., punggung yang istimewa!

"Za, nanti malam ikut nobar ga?" Iko bertanya padaku sembari menyeruput es teh manis di hadapannya.

"Ikut doong! Masak abang kesayanganku main, gak aku dukung sih, hehe...,"

"Iya, makanya gw mau ingetin. Jangan lupa nonton. Nanti kalau kelupaan, gw juga sasaran lo. Ngambek berhari-hari dah!" Iko meledekku dengan manyun kecenya.

"Hahaha, tenang. Info tentang abang udah aku serap semua. Kali ini aku udah tahu, kapan aja dia akan tanding," tukasku percaya diri.

"Iya, biar lo cepat sembuh juga ya dari kegilaan lo akan foto-foto nomor punggung 'abang'," Iko menekankan pada kata 'abang'.

"Yah, habis. Gw kan cuma bisa ngeliat nomor punggungnya doang. Ga hafal-hafal sama wajahnya," aku merengut.

"Udah dikasih tahu berapa kali juga. Dasar kecerdasan spasial lo emang diragukan! Idola lo itu namanya Bambang Pamungkas dari PERSIJA nomor punggung 20!"

Nah, itulah dia. Nomor punggung makhluk istimewa, yang kucintai semenjak ia berhasil mempersembahkan gol keren di pertandingan lawan Malaysia kemarin.

**

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget