Pages

29 January, 2014

Bahkan pada dua hal yang serupa, tidak akan sama rasanya

Bahkan pada dua hal yang serupa, tidak akan sama rasanya.

Seperti menulis. Kamu mencintai menulis. Pekerjaanmu pun tentang menulis. Beragam proposal, silabus, dan artikel tentang dunia pekerjaanmu kau hasilkan tiap hari. Pun ragam cerita, tulisan lepas seperti gumamanmu atas keadaan sekitar dan puisi kau hasilkan tiap hari. Tapi, apa sama rasanya? Kepuasannya?

Bisa sama, jika dunia kerja yang kamu geluti selaras dengan dunia tulis menulismu. Bisa juga tidak, karena ternyata dunia kerjamu terlalu riil dan penuh tekanan. Sedangkan dunia tulis menulismu mengijinkanmu terbang, membebaskan dan melepaskanmu dari tekanan. Kepuasannya berbeda. Yang satu dari otak tanpa rasa, harus benar menurut kriteria perusahaan. Yang lain dari hati melibatkan otak imajinasi tanpa peduli benar, hanya rasa yang terpuaskan.

Maka dalam dua hal serupa tersebut, akan kamu temui jelas perbedaannya. Mana dunia yang kamu cintai dan ingin kamu resapi sedalam-dalamnya, seperti akar mengikat air di dalam tanah. Mana dunia yang cukup kamu tahu, tanpa kamu ingin masuk ke dalamnya, seperti air di daun talas.

Sama seperti perkara lainnya, tidak semua lelaki itu sama. Mereka serupa, kadang main hati, agak playboy, tapi ada yang tidak dari hati dan diniatkan. Pun wanita, ada yang terlihat memberikan harapan, namun tidak diniatkan untuk itu. Nah, rumit kan! Nampaknya tulisan ini sudah mulai melantur Hahahaha... Baiklah, saya cukupkan saja.

Bahkan pada dua hal yang serupa, tidak akan sama rasanya.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget