Pages

26 June, 2017

Belajar renang ala Fi

Tiap lihat orangtua yang melatih anaknya renang dari bayi, suka rada iri gitu. Soalnya saya mah otodidak, bahkan sampai sekarang gak tahu bener apa gak teknik berenangnya.

Definisi berenang saya mah cuma bisa ngambang, bergerak dalam lintasan lurus... Hahaha. Belajarnya baru niat pas kuliah. Latihan aja sendiri, merhatiin orang yang les renang. Merhatiin kakinya, cara ambil nafasnya, tangannya, terus trial error deh. Nanti ketemu tuh gaya saya sendiri. Yang bikin saya nyaman.

Makanya suka bingung kalau ada yang minta ajarin renang. Saya gak bisa ajarin, saya cuma bilang latihan aja kakinya, jangan bunyi-bunyi berisik dan keluar dari air, yang penting tubuh ngambang semua. Sisanya? Temukan sendiri gayamu!

Belakangan, setelah saya belajar #STIFIn kayaknya saya paham, bahwa memang begitu gaya belajar #Feeling #introvert. Harus NIAT dari dalam diri dulu. Padahal mah diajari renang dari SD sama guru olahraga, tapi dulu gak tertarik untuk mahir, cuma senang main air saja. Lalu PERHATIKAN DAN DENGARKAN dari TOKOH/orang lain yang AHLI. Dalam hal ini mereka yang sudah jago les renang atau pelatih renang di kolam umum saat mengajar. Setelah itu, PRAKTIKKAN dan TINGKATKAN JAM TERBANG/ULANG TERUS.

Ternyata memang di antara Mesin Kecerdasan lain Feeling itu agak lama proses pembelajarannya karena tahu sendiri numbuhin niat bagi yang moody itu susah. Ditambah proses defining, meaning, tiping hingga deeping, mencari makna, barulah Feeling paham dan bisa menemukan stylenya. Lagi-lagi soal rasa, kalau hatinya Klik, cepet deh. Pun soal belajar nyetir mobil, hafalan quran dan hadits, and many thing else...
.
Haha, lucu ya, baru sadar akan diri sendiri di usia segini. Ini ala STIFIn, belum ala-ala tes psikologi lainnya, saya lagi mendalami STIFIn sih, jadi sukanya mengaitkan ke sana. Mengenali diri itu asyik, jadi tahu apa saja yang harus ditambal, dipush dan kapan harus mengapresiasi serta memotivasi diri.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget