Pages

08 May, 2017

[Review buku] Diary pramugari "Seks, cinta, dan kehidupan"

Judul: Diary Pramugari "Seks, cinta, dan kehidupan"
Penulis: Agung Webe
Penerbit: Pohon cahaya
Dimensi: 352 hlm, 13 x 18,5 cm, cetakan kedua desember 2011
ISBN: 978 602 97133 3 6

Cantik, gemerlap, banyak uang, bertemu banyak orang dan budaya lintas negeri, apakah membuat pramugari seperti Jingga lupa akan asalnya? Lupa akan sisi spritual/agamanya?

Inilah kisah tentang Jingga, seorang pramugari yang menyimpan masa lalu kelam yang membuatnya benci kaum laki-laki. Jingga berkawan dengan pramugari lain yang punya sudut pandang bertolak belakang dengannya: Anya dan Puri. Meski mereka berbeda pandangan tentang seks, agama dan kehidupan, mereka bersahabat.

Judul Diary menurut saya kurang cocok, sebab penulisannya bukan gaya diary melainkan prosa biasa dengan PoV orang pertama yang serba tahu.

Alur cerita progresif meski di bagian khir terkuak misteri yang menurut saya terlalu kebetulan. Gaya berceritanya pun terlalu menggurui menurut saya. Ceramah banget dan panjang bertele-tele. Karakter tokohnya pun tidak tegas. Mengabur dan semua seperti ingin tetap baik meskipun nakal. Aneh. Hipokrit semua.

Terlalu banyak kebetulan seperti sinetron. Endingnya pun tidak menjawab pertanyaan Jingga tentang kehidupan dan akhirnya pasrah pada perasaan. Padahal logika di awalnya tidak seperti ending.

Saya apresiasi 2 dari 5 bintang.

"Tidak ada seorang pun yang bisa membantu orang lain. Orang lain hanya bisa memberi pandangan kepada orang lain. Selebihnya, seseorang harus memutuskan sendiri dan memilih jalannya sendiri. Ia harus menolong dirinya sendiri." (H.246)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget