Pages

07 May, 2015

[Review buku] Penjaja cerita cinta

Judul: Penjaja cerita cinta
Penulis: @edi_akhiles
Penerbit: Diva Press
Dimensi: 192 hlm, cetakan I Desember 2013
ISBN: 978 602 255 397 7

Lima belas cerita pendek dengan ragam tema dan teknik bercerita disajikan dalam buku ini. Secara keseluruhan, tidak ada keterkaitan antara satu cerita dengan cerita lainnya. Tidak ada benang merahnya. Judul Penjaja cerita cinta merupakan judul cerpen pertama di buku ini.

Berikut 15 cerita pendek yang tersaji dalam buku ini:
1. Penjaja cerita cinta
Cerita tentang lelaki yang berprofesi sebagai pencerita cinta.

2. Love is ketek
Putus dengan cewek karena kejujuran tentang sebuah rambut yang tumbuh di ketek.

3. Cinta yang tak berkata-kata
Jemunya seorang wanita terhadap pacarnya yang lebih sering berkata-kata puitis dibandingkan aksi nyata.

4. Dijual murah surga seisinya
Seorang bapak tua yang menjamin masuk surga hanya dengan 50 ribu.

5. Menggambar tubuh mama
Cerita seorang anak yang merindukan kehangatan tubuh mamanya, lalu menggambar tubuhnya dengan puncak kepala ibunya yang ditebas pembunuh.

6. Secangkir kopi untuk tuhan
Persembahan secangkir kopi untuk mengenang meninggalnya Marco Simoncelli.

7. Tak tunggu balimu
Kaitan lagu koplo dengan filsafat bahasa.

8. Cinta cantik
Kaitan cinta dan cantik.

9. Tamparan tuhan
Penjelasan hidup adalah cermin.

10. Abah, i love you...
Sosok abah yang keras terhadap anak lelakinya.

11. Cerita sebuah kemaluan
Berkisar tentang pertanyaan mengapa kita hanya dianugerahi satu kemaluan.

12. Munyuk!
Cerita seorang istri yang setia pada suami yang telah berubah.

13. Lengking hati seorang ibu yang ditinggal mati anaknya
Perasaan seorang ibu yang ditinggal mati oleh anaknya dan tak mampunya si anak membalas jasa ibunya.

14. Aku bukan batu!
Pemikiran tentang kekekalan dan ketiadaan.

15. Si x, si x, and god
Tentang mindset, abstrak dan konkret.

Dari semua cerita, saya cukup suka dengan cerita menggambar wajah ibu.

Secara keseluruhan, saya tidak terlalu menikmati cerita-cerita di buku ini. Seusai membaca tiap cerpennya, tidak ada yang membekas sehingga saya bisa mengingatnya dengan detail.

Secara tampilan, saya cukup terganggu dengan halaman yang diberikan background/watermark di semua halaman. Warnanya masih terlalu pekat hitam, sehingga agak mengaburkan teks.

Kelebihannya ada pada halaman terakhir, yakni bonus bagi yang ingin menjadi penulis: hindari dosa-dosa preett ini dalam menulis. Yaitu; over pede menganggap diri serba tahu, abai pada detail, dan emosi sesaat.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget