Pages

07 May, 2015

[Review buku] Boxer in love

Judul: Boxer in love
Penulis: @Ebiee3
Penerbit: de TEENS
Dimensia: 282 hlm, cetakan I Maret 2014
ISBN: 978 602 255 488 2

"Tak ada cinta yang setulus cinta monyet. Mungkin, itulah alasannya kenapa cinta di zaman SMP-SMA sering dianggap dengan cinta monyet. Karena, cinta pada usia ini benar-benar tulus datangnya dari hati yang paling dalam. Ketika lo udah menjadi mahasiswa, cinta monyet itu akan berganti dengan cinta buaya. Seperti yang tadi gue bilang, semuanya diukur dengan harta dan kekayaan. Urusan tulus dan sayang tidak lagi dipersoalkan." (Ebie, hlm 150)

Jatuh cinta karena boxer? Benarkah selentingan yang bilang bahwa Arok memakai boxernya sebagai jimat untuk menaklukkan hati wanita di SMA Perjaka? Dari sudut pandang Ebi si pencerita, novel ini membahas tentang persahabatan dan kekonyolannya bersama Baron dan Kinoi di SMA Perjaka. Bagaimana masa-masa jomblo mereka di sekolah hingga ketiganya berhasil mendapat pacar. Diawali dengan Ebie yang berpacaran dengan Clara, gadis cantik urutan ketujuh di SMA Perjaka yang hobi ngoleksi upil.

Secara keseluruhan isi, novel ini cukup menghibur. Niatnya sih melucu, tapi menurut saya over dosis maksa lucu. Jadi saya tidak sampai terbahak dan tidak paham alurnya. Lebay. Dan yang mengherankan, ketidakkonsistenan penulis dalam tokoh Baron dan Arok yang sering tertukar di halaman 199, 206 dan beberapa halaman lainnya. Juga banyak kata-kata yang tidak sesuai EyD, seperti 'make, udah, tau, musti, aja, keinget, kesel, dlsb..." Apakah memang hal itu lumrah untuk novel jenis teenlit yang agak humor ini. Tapi saya merasa terganggu dan kurang menikmati.

Secara tampilan, kemasannya cukup cantik. Ada halaman-halaman yang menggunakan kertas berbeda warna, oranye. Juga font size dan type nya cukup menyegarkan mata.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta morfillah

1 comment:

Text Widget