Pages

12 May, 2015

[Review buku] Bertengkarlah dengan indah

Judul: Bertengkarlah dengan indah
Penulis: Naylil Moena
Penerbit: Flashbooks
Dimensi: 176 hlm, cetakan I April 2011
ISBN: 978 602 978 590 6

Dalam kehidupan rumah tangga atau pasangan kekasih, pertengkaran tidak bisa dielakkan. Banyak sekali faktor pemicunya. Namun, apakah bertengkar adalah wujud tidak sehatnya sebuah hubungan atau keluarga? Benarkah bertengkar adalah hal negatif yang selalu berpengaruh buruk? Apakah benar, sebuah hubungan atau rumah tangga yang di dalamnya terjadi pertengkaran akan berujung dengan kehancuran? Buku ini mengatakan TIDAK. Tak selamanya pertengkaran berakibat negatif dan berujung kehancuran. Bertengkar seringkali mampu menjadi "energi" keharmonisan. Karenanya, rumah tangga yang tanpa pertengkaran adalah rumah tangga yang "tidak sehat" dan "dingin".

Diawali dengan bab 1 berjudul "Realitas Kehidupan Rumah Tangga" penulis mengajak para pembaca untuk menyadari bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna serta perbedaan dasar antara suami dan istri. Masuk ke bab 2, penulis menyampaikan gagasan mengenai "Mengantisipasi Terjadinya Pertengkaran". Hal itu bisa dilakukan dengan peka terhadap perubahan pasangan, menghindari adu mulut, aksi diam dan adu fisik, serta memberitahu cela pasangan tanpa menyakiti. Di bab 3, penulis membahas "Sumber Pertengkaran" yang umum memicu, di antaranya masalah keuangan, pasangan hidup sakit, nasib apes, jarak yang jauh, pembagian peran yang tidak seimbang, pola pengasuhan anak, tidak cocok dengan keluarga pasangan, selingkuh, dan masalah seksualitas. Pada bab 4, penulis menyampaikan seni "Mengelola Pertengkaran" di antaranya dengan mengendalikan luapan emosi, menyimpan masalah dari orang lain, menahan amarah di depan anak, rayuan maut, curhat pada orang yang dipercaya, mengelola kecemburuan, menjadikan marah tidak berlarut-larut, bicara empat mata, dan berbesar hati memaafkan serta meminta maaf. Bab 5 berisi tentang "Point of Finally" di antaranya bertutur lebih mesra, memanjakan pasangan, komunikasi dua arah, kemesraan seksual, saling memberi motivasi, dan membuat new strategic plan. Terakhir, bab 6 tentang memetik hikmah dari pertengkaran.

Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan menampilkan banyak sumber dari pakar-pakar serta buku terkait. Secara keseluruhan cukup bermanfaat dan dekat dalam keseharian contoh-contoh yang disajikan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget