Pages

20 November, 2013

Kopi dan Kepribadian Peminumnya

Melihat kepribadian seseorang melalui pilihan kopinya. Hmm... Let's see

Sudah banyak cerita yang terinspirasi dari kopi. Bahkan tak jarang kehidupan, kisah cinta hingga kepribadian tokohnya disamakan dengan kopi kesukaannya. Nah, karena saya penasaran, maka saya pun googling mengenai hal tersebut. Ternyata ada seorang psikolog bernama Ramani Durvasula yang mensurvei seribu peminum kopi dikaitkan dengan kepribadian umum dan sifat psikologisnya. Ini artikel tentang hasil survei tersebut:


Berikut hasil survei yang dilakukan Ramani.

Kopi Hitam
Penyuka kopi hitam biasanya orang yang serius dan blak-blakan. Mereka suka kesederhanaan, serta bisa menjadi pribadi yang pendiam dan murung. Terkadang, peminum kopi hitam juga bisa menjadi orang yang spontan, namun cenderung meremehkan orang lain.

Cappuccino
Penggemar kopi dengan tambahan ekstra busa seperti cappuccino biasanya obsesif dan suka memegang kendali. Peminum cappuccino juga sangat perfeksionis dan berorientasi pada detail.

Latte
Latte merupakan campuran kopi dan susu sehingga rasanya manis. Biasanya, orang yang meminum latte memiliki kepribadian ceria dan bersemangat. Mereka rela berkorban demi kesenangan orang lain. Namun, kurang perhatian terhadap diri sendiri.

Frozen and Blended Coffee
Minuman olahan kopi yang bercita rasa manis ini sering diidentikkan dengan orang yang berjiwa sosial tinggi. Mereka sangat peka terhadap lingkungan sekitar, punya selera tersendiri, dan berjiwa muda. Peminum tipe kopi ini juga sering dianggap trend setter. Negatifnya, mereka cenderung sembrono.

Kopi Instan
Peminum kopi instan biasanya seorang pemalu. Jika menghadapi suatu masalah, mereka cenderung santai dan suka menunda sesuatu.

Ramani menuturkan, kepribadian seseorang memang bisa diprediksi melalui tipe kopi pilihan. Namun, survei ini tidak lantas mutlak benar. Seseorang lebih dipengaruhi sifat genetik dan astrologi ketimbang pilihan kopi.

Menarik sekali bukan?

Dari segelas minuman kesukaanmu, kau dapat ditebak. Eh tapi, jangan dijadikan patokan mutlak juga yaa.. karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang kompleks dan dapat berubah sewaktu-waktu. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ia memiliki akal dan kemauan untuk mengubah arah angin. Bahkan manusia sendiri masih dalam tahap mempelajari dirinya sendiri, terbukti banyak sekali disiplin ilmu yang terkait dengan mempelajari tingkah laku dan tata kehidupan manusia—seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, dll. 

So, baca artikel ini sebagai sekilas info saja, jangan terlalu diseriusi. Karena tidak ada seorang manusia pun yang mampu menilai 100% manusia lainnya.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget