Pages

06 November, 2013

Gadis & Dunia Maya

Ia bosan.

Hal itu terlihat dari raut wajahnya yang menguap berkali-kali di ruang tamu itu. Wajah yang menantikan sebuah pengharapan akan perjamuan di november yang gelisah. Tapi itu tidak akan terjadi. Ia tahu itu. Sebab itu, ia diam dalam bosannya. Menguap adalah salah satu cara meluapkan kebosanan tersebut. Seakan tiap udara yang ia keluarkan bersama uapan napasnya, mengeluarkan tiap inci kebosanan dari kepalanya--atau hatinya?-- yang terlalu diriaki pikiran tak menentu.

Bagaimana tidak?

Hidupnya hanya sebatas 6 jari. Telunjuk, jari tengah dan jari manis, kanan dan kiri. Berkisar di depan laptop, yang menghilangkan batas jarak, waktu serta ruang (apa iya?). Tampaknya ia terkenal, supel dan banyak teman. Tapi hanya di dunia maya. Sedang sepi tetaplah teman yang paling setia. Baginya. Teman-teman itu memang menghiburnya. Sesekali. Namun tiada yang mampu membunuh bahkan mengusir sedikit pun rasa sepi di hatinya.

Ia bosan.

Hal itu terlihat dari raut wajahnya yang menguap berkali-kali di ruang tamu itu.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget