Pages

14 November, 2013

Agonia bocah

Seorang anak kecil berteriak kesepian
"Aku gak kuat Tuhan! Aku gak sanggup. Aku lelah. Aku mau pulang saja. Aku gak sehebat yang mereka bilang."
Lalu ia menangis, matanya bengkak seperti putri yang diceritakan dalam lagu Sarinande.
Namun, betapa pun keras ia berteriak, ia menangis, ia mengeluh, semua tetap menganggap itu hanya sandiwaranya saja.
Mereka tetap yakin, anak itu bisa...
Siapa yang mau disalahkan?
Ekspektasi yang terlalu tinggi?
Waktu yang belum tepat?
Jiwa sang anak yang begitu pengecut?

Anak itu mencari kamera di tengah ruangan.
Ia ingin melambaikan sapu tangan putih, agar tuhan melihat dan mengeluarkannya dari drama kehidupan ini.
Namun tak jua ia temukan kamera itu.
Pilihannya hanya satu, ia tetap berperan seperti biasanya. Memenuhi harapan-harapan yang kian menghancurkan hatinya.
Kian bertopeng dan berjarak pribadi sebenarnya yang ingin ia tampilkan.
Hatinya perlahan membeku.
Hingga sebuah pelukan hangat yang tulus begitu langka baginya.
Itulah agonia anak kecil yang tiada pernah dewasa
dalam kepalaku.

With love,
Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget