Pages

13 November, 2013

Gadis & Segelas air jeruk

Masih pagi yang sama.

Sang gadis menatap ruangan yang penuh dengan orang-orang asing—yang tak dikenalnya—dengan antusias. Mengamati perilaku manusia selalu menarik baginya. Bahkan dalam satu ruangan dengan tujuan yang sama, tidak pernah ada perilaku yang sama dari seorang individu. Ia merekam semua itu dalam kepalanya, agak gemas ketika mendapati ia lupa membawa notes yang biasa dibawanya. Pun gadget yang biasa dugunakan untuk menuliskan ide-ide malah mati di saat yang tidak tepat. Ya.. ia senang menulis. Menulis gumaman-gumaman yang lebih merupakan pertanyaan daripada pernyataan. Namun ia tak pernah mengharapkan jawabannya. Karena ia tahu tidak semua hal membutuhkan jawaban. Ada hal-hal yang hanya perlu kau nikmati. Semacam iman. Percaya saja.

Segelas air jeruk di samping kirinya menanti kecupan bibirnya yang penuh. Mungkin bila sang gelas dapat berbicara, ia akan memprotes sang gadis. Bayangkan saja, sudah setengah jam gelas itu hanya diam bertengger serupa pajangan di meja makan. Sejak diambil dari kawanan gelas lainnya, sang gadis belum berniat untuk menyentuhnya sedikit pun—tampaknya. Sayangnya, gelas itu tak berwajah sehingga tak dapat menampakkan wajah cemberutnya karena diabaikan.

Kembali pada sang gadis, posisinya masih sama. Hanya wajahnya yang berubah-ubah—seperti bunglon. Kadang tersenyum, kadang serius, kadang bingung—tiap menitnya. Kalian pasti bertanya-tanya, sebenarnya sedang apa sang gadis kita ini? Ada di manakah dia saat ini? Tampak seperti orang yang tidak ada kegiatan ya?

Haha.. saya pun tidak tahu apa yang ingin dilakukan sang gadis. Saya hanya mengamatinya sedari dia masuk dan duduk di hadapan saya. Di hotel tempat saya akan mengikuti sebuah training dari perusahaan saya. Memperhatikan perilaku manusia, selalu menarik bukan?

With love,
Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget