Pages

13 November, 2013

Saya percaya



 
If a man expects a WOMAN to be ANGEL in his life, THEN he should create a HEAVEN for her #nobodyisperfect :))

Itu cuplikan salah satu twitt saya ketika masih agak unyu—walau sekarang tetap unyu—setahun lalu. Saya ingat, kala itu saya tengah jatuh hati—lebih tepatnya mengagumi—seorang ikhwan. Di mata saya, dia sangat—mendekati—sempurna. Bahkan karena dia, saya sempat mencoba mengimbangi kesempurnaannya. Yaa... sebuah kebodohan. Memaksa menjadi bukan diri saya sendiri. Lelah bukan kepalang. Tapi kala itu, entah mengapa, saya menikmati prosesnya. Setidaknya saya tahu bagaimana menipu diri sendiri, bahkan mungkin mencoba menipu Tuhan. Saat itu, benar-benar bukan diri saya. Bukan mencoba berubah lebih baik demi Tuhan, melainkan demi dia. Itu sudah salah. Sangat salah.

Namun Tuhan memang baik. Ia menyadarkan saya dengan skenario yang telah dibuat olehnya. Lelaki itu menemukan padanannya. Mereka menikah di jalan cinta para pejuang. Jalan dakwah. Saya rela, sangat rela. Patah hati pun tidak. Wanita itu serupa bidadari yang memang cocok untuk ditempatkan dalam surga yang dibuat oleh lelaki itu. Itulah mengapa saya menulis twitt seperti di atas. Semua itu adalah bukti Tuhan. Janjinya yang tak pernah ingkar. Ketika kita telah berupaya semaksimal mungkin, berdasarkan atas cintaNYA, maka akan diberikan sesuai pula. Bahkan walau ada yang mencoba memalsukan diri—seperti saya—tetap tidak mampu menipu garis takdir yang patut diperolehnya. Itu adalah pecutan bagi saya.

Mungkin lanjutan twitt di atas adalah, bila saya mengharapkan seorang lelaki yang mampu menuntun saya ke surga, saya harus memantaskan diri menjadi bidadari penghuni surganya. Yaa… itu saja. Walau saya masih banyak kekurangan, saya percaya saya mampu mencapainya. Walau banyak orang memandang sebelah mata pada prinsip saya, tak jarang meremehkan pula ketika melihat kelakuan saya yang terkadang masih “agak longgar” dengan lelaki, saya tetap yakin. Karena bila bukan saya yang mempercayai diri saya sendiri, siapa lagi?

Jangan sekali-kali meremehkan manusia lain, bahkan Tuhan pun tidak pernah.

With love,
Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget