Pages

13 June, 2014

Cinta yang tak sempat terjadi

Terima kasih.
Mungkin itu adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan semua rasaku untuk kalian. Yaa... Kalian yang pernah hadir dan singgah di hati. Walau pada akhirnya cinta kita tak sempat terjadi. Pada awalnya, aku selalu menyalahkan cinta. Mengapa cinta tak pernah datang tepat waktu? Hingga kedatanganmu dengan cintamu yang besar, tak pernah selaras dengan kesiapan dan keadaanku. Namun kini, pada akhirnya aku memahami sesuatu. Bahwa cinta tak pernah salah. Tidak pernah ada kata terlambat, untuk cinta yang selalu tepat waktu.

Cinta kita yang tak sempat terjadi, adalah arena untuk kita saling membenahi hati dan diri. Darinya, kita terlatih merasakan jatuh cinta dalam diam, patah hati dalam diam, dan pulih dari luka karena cinta dalam diam. Tanpa perlu ada yang tahu. Cukup kita dan Tuhan yang menjaga hati kita, hingga seperti saat ini. Bahkan, hingga detik saat kutuliskan tulisan ini...

Ada kelelahan yang amat sangat, namun tak terlihat secara kasat. Ada pertanyaan yang tak habis dan selalu menuntut muara jawaban. Ada gugatan yang lantang bersuara dalam nurani. Namun perlahan semua menyusut. Ketika pilihan yang tersisa hanyalah mengusut hingga kusut dan berdamai lalu menerima, maka aku memilih yang kedua. Sebab, ada kalanya kita akan lebih bijak tanpa mengungkit dan mengusut, lalu membuat hati semakin perih. Bisa saja itu dilakukan. Tapi, nanti. Saat kita telah kuat dan berlapang dada atas segala keputusan.

Tidak pernah ada kata terlambat, untuk cinta yang selalu tepat waktu. Dari air mata, kita banyak belajar. Aku yakin akan satu hal, bila tiba saatnya, maka dia yang akan berbagi hidupnya denganku, adalah yang terbaik di waktu yang tepat. Dipertemukan pada saat yang begitu tepat, ketika sebagian diriku telah menyadari makna dari beberapa sisi tentang hidup bersama. Sebab, cinta adalah energi, maka cinta tidak akan pernah hilang. Ia hanya berubah bentuk dan tujuan. Walau hanya satu muara pada akhirnya. Pada sang pemilik cinta.

Maka, mencintaiMU adalah semacam usaha yang tak pernah selesai. Setiap hari terbangun, aku selalu berkata pada diriku bahwa aku ingin belajar mencintaiMU lebih baik lagi.

Meta morfillah

3 comments:

  1. Maka, mencintaiMU adalah semacam usaha yang tak pernah selesai. Setiap hari terbangun, aku selalu berkata pada diriku bahwa aku ingin belajar mencintaiMU lebih baik lagi.
    love this quote,
    jadi inget lagu nasyid "aku ingin mencintaiMu, setulusnya, sebenar-benar aku cinta,..." :)

    ReplyDelete
  2. semoga cintaNya pun menaungimu karena kamu selalu belajar mencintaiNya, mba

    ReplyDelete
  3. Pudja: Iya, lagunya Edcoustic :)

    Ila: Aamiinn.. doa yang sama untuk kamu :)

    ReplyDelete

Text Widget