Terima kasih.
Mungkin itu adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan semua
rasaku untuk kalian. Yaa... Kalian yang pernah hadir dan singgah di
hati. Walau pada akhirnya cinta kita tak sempat terjadi. Pada awalnya,
aku selalu menyalahkan cinta. Mengapa cinta tak pernah datang tepat
waktu? Hingga kedatanganmu dengan cintamu yang besar, tak pernah selaras
dengan kesiapan dan keadaanku. Namun kini, pada akhirnya aku memahami
sesuatu. Bahwa cinta tak pernah salah. Tidak pernah ada kata terlambat,
untuk cinta yang selalu tepat waktu.
Cinta kita yang tak sempat terjadi, adalah arena untuk kita saling
membenahi hati dan diri. Darinya, kita terlatih merasakan jatuh cinta
dalam diam, patah hati dalam diam, dan pulih dari luka karena cinta
dalam diam. Tanpa perlu ada yang tahu. Cukup kita dan Tuhan yang menjaga
hati kita, hingga seperti saat ini. Bahkan, hingga detik saat
kutuliskan tulisan ini...
Ada kelelahan yang amat sangat, namun tak terlihat secara kasat. Ada
pertanyaan yang tak habis dan selalu menuntut muara jawaban. Ada
gugatan yang lantang bersuara dalam nurani. Namun perlahan semua
menyusut. Ketika pilihan yang tersisa hanyalah mengusut hingga kusut dan
berdamai lalu menerima, maka aku memilih yang kedua. Sebab, ada kalanya
kita akan lebih bijak tanpa mengungkit dan mengusut, lalu membuat hati
semakin perih. Bisa saja itu dilakukan. Tapi, nanti. Saat kita telah
kuat dan berlapang dada atas segala keputusan.
Tidak pernah ada kata terlambat, untuk cinta yang selalu tepat
waktu. Dari air mata, kita banyak belajar. Aku yakin akan satu hal, bila
tiba saatnya, maka dia yang akan berbagi hidupnya denganku, adalah yang
terbaik di waktu yang tepat. Dipertemukan pada saat yang begitu tepat,
ketika sebagian diriku telah menyadari makna dari beberapa sisi tentang
hidup bersama. Sebab, cinta adalah energi, maka cinta tidak akan pernah
hilang. Ia hanya berubah bentuk dan tujuan. Walau hanya satu muara pada
akhirnya. Pada sang pemilik cinta.
Maka, mencintaiMU adalah semacam usaha yang tak pernah selesai.
Setiap hari terbangun, aku selalu berkata pada diriku bahwa aku ingin
belajar mencintaiMU lebih baik lagi.
Meta morfillah
Maka, mencintaiMU adalah semacam usaha yang tak pernah selesai. Setiap hari terbangun, aku selalu berkata pada diriku bahwa aku ingin belajar mencintaiMU lebih baik lagi.
ReplyDeletelove this quote,
jadi inget lagu nasyid "aku ingin mencintaiMu, setulusnya, sebenar-benar aku cinta,..." :)
semoga cintaNya pun menaungimu karena kamu selalu belajar mencintaiNya, mba
ReplyDeletePudja: Iya, lagunya Edcoustic :)
ReplyDeleteIla: Aamiinn.. doa yang sama untuk kamu :)