Pages

02 June, 2014

[Review Buku] Relationshit

Judul: Relationshit
Penulis: Alitt Susanto
Penerbit: Bukune
ISBN: 602-220-124-1
Dimensi: vi+230 hlm; 13 x 19 cm

Well, baca buku ketiga alitt ini--Setelah shitlicious (yang belum saya baca) dan skripshit--tetap sama gayanya. Kocak, menertawakan diri sendiri, tapi tetap memberi makna. Walau kadang terlalu lebay imajinasinya, tapi saya tetap salut terhadap Alitt. Mengapa dia bisa membuat ceritanya yang keseharian, menjadi novel personal literature dan laku? Hayoo.. Mengapa saya tidak? *keep smile*

Di buku ini, gak melulu ngomongin soal asmara, hanya karena judulnya relationshit. Pengertian relation itu gak sepicik yang kamu duga, just between man and woman. Ada beragam cerita, yang akan saya jabarkan dalam review ini disertai kalimat yang menurut saya quotable. Semoga gak spoiler banget ya, hehe...

1. How I met her mother Bercerita tentang pengalaman Alitt bertemu dengan ibunya Nina, yang notabene maksa dia untuk gabung ke bisnis MLM Madupolis.

"Saat kita berani berkomitmen untuk menerima seseorang, kita juga harus bisa menerima keluarganya juga." (Hal. 17)

2. Mencintai si Jeni Kisah Alitt dengan mobil pertamanya, yang diberi nama Jeni.

"Ya, kadang hal yang baru itu datang hanya untuk mengingatkan, betapa berharganya hal lama yang sudah kita tinggalkan." (Hal. 42)

3. Firasat Kisah Alitt dengan sahabat sekaligus tetangganya sedari kecil, Trisna.

"Ternyata di mana kita tinggal, nggak menentukan kita bakal jadi orang kayak apa. Yang menentukan adalah, dengan siapa kita bergaul di sana." (Hal. 50)

4. Adik gue, jagoan gue Kisah Alitt bersama adiknya, Andi.

"Gue nggak bisa selalu ada untuk menemani dan mendidiknya. Apa yang gue kasih itu cuma harta, dan harta itu kayak pistol. Kalo kita sembarang ngasih pistol ke orang, tanpa dibimbing cara pemakaiannya dengan bijak, benda itu bisa merugikan pemegang dan orang di sekitarnya." (Hal. 73)

5. Cinta tapi bungkam Kisah Supri, teman Alitt yang memilih jalan mencintai tapi bungkam, yess.. Secret admirer.

"Secret admirer itu, di mata gue, orang yang mau mencintai, tapi nggal berani mengambil resiko. Padahal yang namanya cinta itu emang nggak bisa selalu mulus dan harus ada perjuangannya. Pastiin juga, orang yang lagi diperjuangin itu ngerti. Biar apa? Biar si target nyadar kalo dia sangatlah berarti. Berkorban tanpa kenal lelah, tapi si target nggak pernah liat? Sama aja kayak PDKT sama dispenser." (Hal. 88)

6. Bukan cerita FTV Kisah Alitt dengan adik kelasnya di kampus, Harno yang merupakan generasi menunduk.

"Segala kemewahannya hanyalah penghasil tawa, bukan bahagia. Tawa bisa hilang dalam hitungan detik, sedangkan rasa bahagia bisa selalu diingat dan membuat hati hangat." (Hal. 115)

"Hidup tanpa punya apa-apa memang pedih, tapi lebih pedih lagi kalo hidup tanpa punya siapa-siapa." (Hal. 117)

7. Kalimat ajaib Gita Kisah Alitt dengan Gita, teman jalannya.

"Sebenarnya, partnership bisa dilihat dari sudut pandang sesimpel itu. Kalo kita ngerasa kehilangan saat partner kita nggak ada, artinya kita memang membutuhkan dia. Tapi, kalo saat dia nggak ada, kita ngerasa hidup kita berjalan seperti biasanya, artinya dia nggak sepenting itu buat kita. Nggak perlu kebanyakan drama." (Hal.137)

8. Gue adalah anak eyang Kisah Alitt dengan eyang kakungnya.

"Satunya keras, satunya lembut. Tapi, bukankah begitu konsep pasangan yang cocok? Kalo dua-duanya sama-sama keras, yang ada mereka akan selalu beradu kekuatan. Kalo dua-duanya sama-sama lembek, mereka bakal mudah dihancurkan oleh keadaan." (Hal. 144)

"Figur ayah itu tidak selalu orang yang menikahi ibu. Ayah adalah orang yang mau membimbing seorang anak dari kecil hingga dewasa. Ayah adalah orang yang mau melindungi anaknya dari ancaman-ancaman dunia. Ayah adalah orang yang bisa memberi teladan tentang bagaimana menjadi seorang figur yang bertanggung jawab.

9. Long distance lover Kisah Alitt dengan Wina.

"Gue percaya, dalam hubungan itu jarak bukan dihitung dari seberapa jauh pasangan berada, tapi dilihat dari seberapa gede niat ketemunya. Jadi, dalam hubungan sekota pun, kalo nggak pernah ada niat buat ketemu, artinya itu hubungan yang berjarak." (Hal. 170)

10. Long distance relain-ship Kisah Alitt dengan Wina, setelah jadian dan ngelamar.

"Mas, Masalah itu nggak ada. Masalah itu adalah istilah ciptaan manusia untuk pilihan terbaik dari Tuhan yang belum mampu mereka pahami." (Hal. 202)

11. (L)ove in (D)ifferent (R)eligion Kisah Alitt dengan Maria, yang berbeda keyakinan.

"Jadi, kalo ada pertanyaan, 'Katanya, jodoh itu di tangan Tuhan, tapi bagaimana jika keyakinan kita berbeda?' Jawaban gue adalah, 'Ini bukan tentang keyakinan antara manusia dan Tuhan. Ini adalah tentang keyakinan untuk tetap memperjuangkan hubungan atau tidak. Jadi, meski jodohnya sudah ditentukan Tuhan, kalo manusianya sendiri tidak yakin dengan pilihan itu, hubungan itu tidak akan bertahan." (Hal. 229)

Kelebihan: saya suka dengan tema yang diusung penulis. Membuka wawasan bahwa ada banyak jenis hubungan (relationship), yang gak melulu tentang cinta antara lawan jenis. Pengalaman hidup penulis yang dikemas dengan kocak, ringan, berisi namun tidak menggurui, terasa crunchy, renyah dan asyik untuk dibaca sebagai penyegaran.

Kekurangan: secara teknis, masih ada typo dan EyD yang kurang tepat. Dalam review saya tadi, sengaja saya ketikkan kalimat quotablenya dengan typo, tanpa saya perbaiki.

Bintang: 4 dari 5.


Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget