Pages

13 May, 2014

[Review Buku] Tahta Mahameru


Judul: Tahta Mahameru
Penulis: Azzura Dayana
Penerbit: Republika
ISBN: 978-602-7595-002
Dimensi: viii + 380 halaman; 13,5 x 20,5 cm

Novel ini merupakan novel peraih penghargaan terbaik kedua "Lomba Novel Republika 2011". Juri yang terlibat adalah Asma Nadia, Salman Aristo dan Priyantono Oemar.
Menceritakan tentang 3 tokoh utama. Faras, gadis kutu buku asal desa Ranu Pane. Raja Ikhsan, pendaki gunung asal Jakarta yang memiliki dendam membara di dalam dadanya. Mareta, adik tiri Ikhsan, sang lone traveler yang berasal dari keluarga mapan di Jakarta.

Novel ini dibuka dengan pencarian Faras terhadap Ikhsan, sahabatnya yang menghilang tiga tahun tanpa kabar. Lalu tiba-tiba mengirimkan email berupa foto dan secarik kalimat yang membuatnya resah. Faras merasa harus menemukan Ikhsan, untuk menjawab tiga pertanyaan yang belum dijawab olehnya. Untuk menenangkan dan mencegah Ikhsan berbuat hal yang kemudian hari akan disesalinya.

Perjalanan lintas pulau, dari Jawa hingga Sulawesi ia lakoni. Hingga takdir memainkan perannya, ia bertemu dengan Mareta, adik tiri Ikhsan.

Dari ide cerita, menurut saya novel ini sangat biasa. Namun penulis mampu membuat saya bertahan dan terus melanjutkan membaca, disebabkan alur yang lincah. Ia berhasil membuat saya kepo. Pembukaan, twist, serta alur maju mundurnya cukup lihai. Hanya saja, agak disayangkan masih ada beberapa kesalahan penulisan. Semacam, tidak ada spasi di sebuah kalimat percakapan halaman 68. Dan untuk tokoh Faras, saya merasa terlalu absurd. Terlalu malaikat. Apa iya, ada tokoh seperti itu? Puas dengan pertemanan yang hanya bertemu tiga kali. Apa iya, langsung merasa dekat? Tidakkah ia terlalu keGRan? Penasaran ya? Baca aja bukunya.. Hehe

Untuk bumbu cinta, hmm.. Gimana ya. Agak datar sih. Untuk ending, saya agak kesal.. Sebenarnya Faras menikah dengan siapa? Penulisnya PHP-in saya #eeh.

Secara pengemasan, segi cover cukup memikat. Font dan ukurannya pas.

Kelebihan: bahasa yang digunakan cukup santun dan puitis. Novel ini sangat kuat di setting. Beberapa daerah dijelaskan dengan detail beserta sedikit penjelasan sejarahnya. Bahkan, daerah-daerah yang sangat ingin saya jelajahi disebut di dalamnya. Beserta deskripsi sensasinya. Agak menyebalkan untuk saya, membuat saya semakin ingin mengunjungi daerah tersebut. Ahahhaa..

Kekurangan: bisa dibilang, penulisnya adalah jama'ah Kahlil Gibran lovers. Melalui tokoh Faras, ada banyak kutipan Kahlil Gibran. Agak membuat jenuh dan terkesan menggurui sebenarnya.

Bintang: 3,5 dari 5

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget