Pages

23 May, 2014

Dia?

"Temukanlah dia yang kamu tak bisa hidup tanpanya. Bukan dia yang bisa menjalani hidup bersamamu."

"Jadi, ketika aku merasa bahwa dia belum mampu mengalihkan diriku dari sesuatu selain dirinya, it means, he is not my Mr. Right?"

"Itu adalah salah satu tandanya."

"Dan bila aku tidak dapat menemukannya?"

"Pasti kamu akan menemukannya. Dalam pasanganmu yang kurang sempurna, ketika kamu bayangkan ketiadaan dirinya dan hatimu tidak terketuk, maka ciptakanlah rasa itu. Ada yang beruntung menemukannya langsung. Ada yang harus berjuang untuk menemukannya, dengan menciptakan."

"Bagaimana aku tahu, bila itu adalah dia? Bagaimana aku yakin, bila aku tak sanggup hidup tanpanya, tanpa mengira itu hanyalah emosi sesaatku?"

"Kedewasaanmu dalam menyikapi dan kejernihan hatimu yang akan bekerja. Ada hal-hal yang tak mampu dijawab secara logika, namun dijelaskan dalam hatimu. Akan ada interkoneksi perbuatannya dengan rasa di hatimu serta dukungan semesta. Ini sesungguhnya mudah. Hanya saja, demikian mudah terkadang menjadi begitu sulit karena kita yang mempersulitnya. Dengan tak mempercayai atau mengingkari tandanya, hanya karena angan-angan kita yang begitu tinggi terhadap Mr. Right."

"Apakah sama analoginya, dengan pencinta buku yang menyimpan rahasia tentang satu buku yang selalu diinginkannya. Namun ia tak pernah memberitahukannya pada orang lain. Lalu suatu waktu, seseorang membawakannya. Apakah itu sebuah pertanda, bahwa seseorang itu 'dia'?"

"Hanya pencinta buku itu yang mampu menjawabnya. Tak semua hal dapat kita jawab, sama halnya tak semua orang dapat kita paksakan mengenakan kaus ukuran kita."

"Jadi... Apa yang sebenarnya kita bicarakan?"

*tersenyum*

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget