Pages

14 April, 2014

Filosofi garpu pop mie

Tidak, garpu pop mie tidak pernah salah. Yang selalu salah adalah si PAHAM. Yaa… makanya kita sering dengar orang bilang, “Salah Paham, lo!”

Ah, kalimat pembuka tulisan macam apa itu. Seperti bukan diri saya. Ini sisi lain dari diri saya, bisa jadi alter ego—apaan sih ni? Sok kece dah istilahnya!—atau si iska, atau si furi. Hmm… jadi gini, saya nulis ini sebenarnya iseng saja. Beberapa waktu belakangan, saya sering nyindir orang dengan ngomong,

“Ah, lemah lo! Kayak garpu pop mie!”

Seringnya ke kaum lelaki,

“Ingat, lo itu LELAKI! Bukan garpu pop mie!”

Atau, kalau ada lelaki yang mentalnya kayak cewek, banyak alasan, dan bla bla, just speak without real action, saya bilang gini,

“Lo itu laki apa garpu pop mie, sih?”

Kenapa dengan garpu pop mie?


Filosofi ala meta…

Tahu gak sih, garpu pop mie? Iyaa.. itu loh yang warna putih, bisa dilipat, bengkok. Nah… kayaknya, lemah banget kan. Kalau agak keras penggunaannya, atau buat motong daging bakso, langsung patah. Gak banget gitu, loh!

Kurang asyik makan pakai garpu pop mie, kecuali terpaksa banget gak ada garpu yang asli.

Kaitannya adalah, ke sikap kita setiap menghadapi sebuah masalah. Any kind of problem, huh! Kadang banyak yang udah ‘patah’ duluan, kayak garpu pop mie. Padahal belum juga digunakan untuk membelah bakso jadi dua. Begitulah kira-kira, semacam belum berperang sudah kalah. Too many reason, don’t wanna hurt or safe player. Afraid, and weak!

Jahat banget ya, kedengerannya? Iya, sih. Tapi saya nulis juga buat mengingatkan diri saya, kok. Jadi kalau sakit, ndak apa lah ya. Namanya juga perjuangan, masak baru dicela sedikit sudah mundur. Harus kuat!

Eh, tapi saya sering banget ngomong hal ini ke para lelaki. Why? Karena saya prihatin. Kok makin ke sini, banyak lelaki yang ‘kalah’ sama wanita. Dari mental, pengetahuan, karir, keuangan, dan keteguhan hati. Banyak sekali mereka yang mudah menyerah. Terlalu  banyak alasan dan membenarkan tindakan mereka itu. Komentar amannya, “Ya sudahlah, kalem aja. Rezeki enggak ke mana.” Tapi aksinya tidak ada. Cuma menghibur diri sendiri. Padahal harusnya, obsesi terhadap tujuan lelaki itu lebih besar daripada wanita. Karena dia penentu di segala bidang. How to reach the goals and develop the capacity…

Eh, maaf… tulisan ini kok jadi terkesan gender, ya? Duh, maklum… namanya juga lagi labil. Intinya gini deh, jangan jadi kayak garpu pop mie… yang lemah, mudah patah, mudah dibengkokkan. Hidup tuh harus punya prinsip. Gelombang kehidupan begitu kuat dan hebat, jadi kalau kamu ndak punya pegangan hidup, siap-siap aja terhempas badai rayuan dunia, lalu karam dan tenggelam.

Bye!
 

Meta morfillah

3 comments:

  1. dimana ada kelebihan pasti ada kelemahannya.

    kalau garpu besi itu kuat menghadapi bengkoknya permasalahan.. tapi saat dia diterjang ombak dia akan tenggelam. beda dengan garpu popmie walau dia lemah dibengkokkan. tapi dia bisa mengapung walau beratnya ombak menerjang haha wkwk.. hanya gurauan tambahan ajaa

    ReplyDelete

Text Widget