Pages

10 April, 2014

Ketika cinta tak dapat dimiliki



Tenang saja, ketika sesuatu yang kita anggap baik berakhir, ketika kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, ketika sebuah kesempatan emas hilang, maka tenang saja, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya.

Pastikan saja syaratnya dipenuhi: bersabar.

Bagi orang-orang bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-hal sebelumnya.

Nasihat orang tua kalian, bahkan lebih indah dibanding nasihat-nasihat ini. Malah lebih afdol, karena mereka orang tua sendiri, dijamin kasih sayangnya murni.

Di mana-mana tentu saja orang akan jatuh cinta ke orang yang tampil baik, keren, punya uang, pekerjaan, masa depan. Punya segala-galanya. Situasi aman sentosa. Semua serba indah dan mudah.

Tapi sesungguhnya, perasaan diuji ketika situasi menjadi sulit dan rumit. Ketika kita bangkrut, dipecat dari pekerjaan, atau kecelakaan yang mengambil tampilan fisik, ketika sakit berkepanjangan. Saat situasi menjadi buruk dan sesak, dan kalimat-kalimat cinta tidak bisa dimakan atau bisa membayar tagihan-tagihan.

Ketika itulah kita tahu persis siapa yang sebenarnya mencintai kita. Siapa yang tetap berdiri di sebelah kita.

*Darwis Tere Liye

Tenang saja. Kuncinya ada pada kata sabar, ujian dan waktu. Ketika kita sabar menghadapi ujian dalam rentang waktu yang tak pernah kita tahu, di sanalah kita akan melihat siapa yang sungguh mencintai dan memperjuangkan kita. Let it go. Tak perlu kita balas semua perasaan yang terlihat manis saat ini, ketika saat kamu meminta kepastian saja, ia tak mampu memberikannya. Datang dan pergi. Hilang dan kembali. Timbul dan tenggelam. Kita tidak membutuhkan pendamping yang seperti itu. sebab ujian, masalah dan dinamika hidup selalu siap mengintai kapan saja. Ketika kamu membutuhkan dia, lalu dia tak ada, apa kamu mau seperti itu?

Tak usah pacaran dengan gaya suami istri. Sebaiknya suami istri yang bergaya pacaran. Tak perlu kamu umbar-umbar, toh dunia tahu cinta kalian yang murni. Alangkah indahnya cinta yang terjaga itu. yang dikokohkan oleh sebuah janji yang begitu kokoh dan berat. Disebut Mitsaqan Ghaliza, mengandung arti perjanjian yang kokoh.

Dalam Al Qur'an kata mitsaqan ghaliza hanya dipakai 3 kali saja:
1. Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (Al Ahzab 73:7)
2. Allah SWT mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia pada Allah (An Nissa 4:154)
3. Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan (An Nissa 4:21)

Selain cinta antara dua insan yang terbingkai dalam ikatan pernikahan, tak ada lagi cinta sejati. Ketika cinta tak dapat dimiliki, bunuhlah cinta itu atau teruslah sakit hati. Maka cinta yang tak pernah sampai ke pernikahan, sebaiknya kau lupakan atau bunuh dengan keji. Agar tak menjadi bayang-bayang yang membuatmu sakit hati.


Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget