Tenang saja, ketika sesuatu yang kita anggap
baik berakhir, ketika kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, ketika
sebuah kesempatan emas hilang, maka tenang saja, akan datang sesuatu pengganti
yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya.
Pastikan saja syaratnya dipenuhi: bersabar.
Bagi orang-orang bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-hal sebelumnya.
Pastikan saja syaratnya dipenuhi: bersabar.
Bagi orang-orang bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-hal sebelumnya.
Nasihat orang tua kalian, bahkan lebih indah
dibanding nasihat-nasihat ini. Malah lebih afdol, karena mereka orang tua
sendiri, dijamin kasih sayangnya murni.
Di mana-mana tentu saja orang akan jatuh
cinta ke orang yang tampil baik, keren, punya uang, pekerjaan, masa depan.
Punya segala-galanya. Situasi aman sentosa. Semua serba indah dan mudah.
Tapi sesungguhnya, perasaan diuji ketika situasi menjadi sulit dan rumit. Ketika kita bangkrut, dipecat dari pekerjaan, atau kecelakaan yang mengambil tampilan fisik, ketika sakit berkepanjangan. Saat situasi menjadi buruk dan sesak, dan kalimat-kalimat cinta tidak bisa dimakan atau bisa membayar tagihan-tagihan.
Ketika itulah kita tahu persis siapa yang sebenarnya mencintai kita. Siapa yang tetap berdiri di sebelah kita.
Tapi sesungguhnya, perasaan diuji ketika situasi menjadi sulit dan rumit. Ketika kita bangkrut, dipecat dari pekerjaan, atau kecelakaan yang mengambil tampilan fisik, ketika sakit berkepanjangan. Saat situasi menjadi buruk dan sesak, dan kalimat-kalimat cinta tidak bisa dimakan atau bisa membayar tagihan-tagihan.
Ketika itulah kita tahu persis siapa yang sebenarnya mencintai kita. Siapa yang tetap berdiri di sebelah kita.
*Darwis Tere Liye
Tenang
saja. Kuncinya ada pada kata sabar, ujian dan waktu. Ketika kita sabar
menghadapi ujian dalam rentang waktu yang tak pernah kita tahu, di sanalah kita
akan melihat siapa yang sungguh mencintai dan memperjuangkan kita. Let it go. Tak perlu kita balas semua
perasaan yang terlihat manis saat ini, ketika saat kamu meminta kepastian saja,
ia tak mampu memberikannya. Datang dan pergi. Hilang dan kembali. Timbul dan
tenggelam. Kita tidak membutuhkan pendamping yang seperti itu. sebab ujian,
masalah dan dinamika hidup selalu siap mengintai kapan saja. Ketika kamu
membutuhkan dia, lalu dia tak ada, apa kamu mau seperti itu?
Tak usah
pacaran dengan gaya suami istri. Sebaiknya suami istri yang bergaya pacaran. Tak
perlu kamu umbar-umbar, toh dunia tahu cinta kalian yang murni. Alangkah indahnya
cinta yang terjaga itu. yang dikokohkan oleh sebuah janji yang begitu kokoh dan
berat. Disebut Mitsaqan Ghaliza,
mengandung arti perjanjian yang kokoh.
Dalam Al
Qur'an kata mitsaqan ghaliza hanya dipakai 3 kali saja:
1. Allah
SWT membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (Al Ahzab
73:7)
2. Allah
SWT mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka
bersumpah setia pada Allah (An Nissa 4:154)
3. Allah
SWT menyatakan hubungan pernikahan (An Nissa 4:21)
Selain cinta
antara dua insan yang terbingkai dalam ikatan pernikahan, tak ada lagi cinta
sejati. Ketika cinta tak dapat dimiliki, bunuhlah cinta itu atau teruslah
sakit hati. Maka cinta yang tak pernah sampai ke
pernikahan, sebaiknya kau lupakan atau bunuh dengan keji. Agar tak menjadi
bayang-bayang yang membuatmu sakit hati.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment