Apa saja
yang membuatmu bahagia
Telah kulakukan
untukmu
Demi
mengharapkan cintamu
Ram menatap undangan berwarna putih silver di
hadapannya dengan kosong. Ia merasa seluruh tulangnya ingin lepas dari sendi
yang mengikatnya. Apakah masih kurang segala hal yang dilakukannya untuk Ratih?
Bahkan setelah semua hal yang ia lakukan, bukan membuat Ratih mendekat,
melainkan semakin menjauh. Teman-temannya bilang ia terlalu terlihat mencintai
Ratih. Terlalu agresif, membuat wanita itu tidak nyaman. Tapi tahu apa mereka
tentang perasaan Ram? Menurut Ram, Ratih memang layak dipuja. Walau saingan
untuk mendapatkannya banyak sejak SMA. Hingga Ratih mendapatkan julukan “piala
bergilir” di kalangan teman-temannya karena kebiasaaannya bergonta-ganti pacar, Ram tetap cinta. Harga mati!
Kini kubagai
menanti
Datangnya
pelangi
Di malam
hari yang sepi
Tapi undangan di hadapannya ini seakan menaburkan
garam di atas luka baru. Begitu perih. Nampak jumawa menonjolkan kesombongannya
dengan tinta silver tebal—yang mencetak nama lelaki beruntung yang akan menjadi
pendamping hidup Ratih nantinya. Pada detik ini, apakah masih boleh Ram
berharap semua ini hanyalah mimpi? Lalu akan datang suatu keajaiban, seperti
pelangi di malam hari, yang akan membuat dunianya berwarna-warni di dalam hitam
yang pekat. Mustahilkah?
Kusadari
yang telah kulakukan
Membuat
hatimu terpenjara
Dan tak
kuasa kumembukanya
Walau
seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci
hatimu patah tak terganti
Yaa… mungkin Ram salah selama ini. Sikapnya yang
terlalu memuja Ratih malah membuat wanita itu merasa Ram terlalu mudah. Hingga membuatnya
tak menarik untuk dijadikan pendamping. Tak menantang, seperti
pasangan-pasangan Ratih sebelumnya. Tingkah lakunya yang menyebabkan hati Ratih
tertutup seperti penjara untuk sekadar melihat dirinya. Bahkan walau seluruh daya Ram
dikerahkan untuk bersama Ratih, tetap saja ia tak kuasa membuka hati Ratih
untuknya. Kunci hati Ratih telah patah dan tak terganti selamanya untuk Ram.
Cinta tak
harus memiliki
Tak harus
menyakiti
Cintaku tak
harus mati
Oh cinta… Tak harus bersama
Tak harus
menyentuhmu
Membiarkan
dirimu dalam bahagia
Walau tak
disampingku
Itu
ketulusan cintaku
Kini, apa yang harus Ram lakukan selain menerima? Walau pahit,
tak ada pilihan lain untuknya. Cinta tak harus memiliki, itulah yang terpatri
di benak Ram saat ini. Tidak harus bersama, tidak pula harus menyentuhnya,
terlebih mematikan cinta yang telah hidup selama ini. Ram hanya harus merelakan
Ratih bahagia, walau tak di sampingnya. Itulah ketulusan cinta Ram. Ram yang
tidak rupawan bagai punuk merindukan bulan. Ratih adalah sang bulan, primadona
sekolah yang dicintainya dari masa SMA hingga sekarang.
Tujuh tahun sudah…
Tujuh tahun penantian..
Tujuh tahun yang sia-sia…
No comments:
Post a Comment