Pages

11 March, 2014

Pelangi di malam hari

Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah kulakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu

Ram menatap undangan berwarna putih silver di hadapannya dengan kosong. Ia merasa seluruh tulangnya ingin lepas dari sendi yang mengikatnya. Apakah masih kurang segala hal yang dilakukannya untuk Ratih? Bahkan setelah semua hal yang ia lakukan, bukan membuat Ratih mendekat, melainkan semakin menjauh. Teman-temannya bilang ia terlalu terlihat mencintai Ratih. Terlalu agresif, membuat wanita itu tidak nyaman. Tapi tahu apa mereka tentang perasaan Ram? Menurut Ram, Ratih memang layak dipuja. Walau saingan untuk mendapatkannya banyak sejak SMA. Hingga Ratih mendapatkan julukan “piala bergilir” di kalangan teman-temannya karena kebiasaaannya bergonta-ganti pacar, Ram tetap cinta. Harga mati!

Kini kubagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi

Tapi undangan di hadapannya ini seakan menaburkan garam di atas luka baru. Begitu perih. Nampak jumawa menonjolkan kesombongannya dengan tinta silver tebal—yang mencetak nama lelaki beruntung yang akan menjadi pendamping hidup Ratih nantinya. Pada detik ini, apakah masih boleh Ram berharap semua ini hanyalah mimpi? Lalu akan datang suatu keajaiban, seperti pelangi di malam hari, yang akan membuat dunianya berwarna-warni di dalam hitam yang pekat. Mustahilkah?

Kusadari yang telah kulakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa kumembukanya
Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti

Yaa… mungkin Ram salah selama ini. Sikapnya yang terlalu memuja Ratih malah membuat wanita itu merasa Ram terlalu mudah. Hingga membuatnya tak menarik untuk dijadikan pendamping. Tak menantang, seperti pasangan-pasangan Ratih sebelumnya. Tingkah lakunya yang menyebabkan hati Ratih tertutup seperti penjara untuk sekadar melihat dirinya. Bahkan walau seluruh daya Ram dikerahkan untuk bersama Ratih, tetap saja ia tak kuasa membuka hati Ratih untuknya. Kunci hati Ratih telah patah dan tak terganti selamanya untuk Ram.

Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati
Oh cinta… Tak harus bersama
Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Walau tak disampingku
Itu ketulusan cintaku

Kini, apa yang harus Ram lakukan selain menerima? Walau pahit, tak ada pilihan lain untuknya. Cinta tak harus memiliki, itulah yang terpatri di benak Ram saat ini. Tidak harus bersama, tidak pula harus menyentuhnya, terlebih mematikan cinta yang telah hidup selama ini. Ram hanya harus merelakan Ratih bahagia, walau tak di sampingnya. Itulah ketulusan cinta Ram. Ram yang tidak rupawan bagai punuk merindukan bulan. Ratih adalah sang bulan, primadona sekolah yang dicintainya dari masa SMA hingga sekarang. 
Tujuh tahun sudah…
Tujuh tahun penantian..
Tujuh tahun yang sia-sia…

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget