“Kau tahu, kenapa kebanyakan orang
menganggap kecantikan fisik dan wajah seorang wanita lebih penting,
dibandingkan perangai atau akhlak yang baik?
Karena di dunia ini, lelaki bodoh jumlahnya lebih banyak dibanding lelaki buta.”
Karena di dunia ini, lelaki bodoh jumlahnya lebih banyak dibanding lelaki buta.”
Saya mengutip
kata-kata di atas dari fanpage seorang penulis Indonesia, sebut saja namanya
Tere Liye. Sang penulis sendiri adalah lelaki, makanya saya mengutip dari
fanpage dia. Mengapa? Karena kalau kalimat di atas berasal dari wanita,
sepertinya akan terkesan gender. Nah, kalau berasal dari lelaki kan jadi fair. Anggap saja pengakuan, hehehe
*dikutuk jadi cantik sama pembaca*
Poin pentingnya
adalah, seringkali para wanita mengetahui esensi kalimat di atas. Lalu ada dua
sudut pandang. Negatif dan positif.
Negatif, semua berlomba menjadi cantik secara fisik dan wajah demi
menarik lelaki bodoh yang bertampang menarik, berkantong tebal, keturunan
ningrat dan embel-embel duniawi lainnya. Tak jarang, mereka kehilangan
identitas karena tergerus arus. Terlalu asyik mengikuti tren-tren yang tiada
habisnya. Capek banget, tapi yaa namanya juga tuntutan wanita. Cantik itu
mahal. Cantik itu luka. Bagi mereka tak masalah. Negatif lainnya, mementingkan
perangai atau akhlak yang baik hingga melupakan kecantikan fisik dan wajah.
Lupa merawat tubuh karena merasa kurang penting, atau bukan prioritas. Padahal
ya gak begitu juga, tega amat kalau sampai bau badan tercium ke mana-mana.
Kasihan orang sekitarnya. Atau bagi yang berprofesi dengan keharusan menemui
manusia lainnya seperti guru, perawat, dokter, dll. Setidaknya make up jangan
tebal-tebal, atau bila tidak make up, jaga kebersihan, keharuman, tampilan yang
fresh dengan rajin tersenyum misalnya.
Positif, wanita yang kurang cantik akan berusaha
untuk cantik dengan akhlak yang baik. Ia sadar bahwa akhlak dan fisik itu
memiliki porsi yang setara. Semuanya patut diperhatikan, selaras, tidak
berlebihan, pada tempatnya. Lalu bila ia belum terpilih oleh lelaki, ia akan
terus berbaik sangka bahwa lelaki itu sedang tersesat. Sambil terus
meningkatkan upayanya dalam memperbaiki akhlak dan fisik. Ikhtiar terus, sampai
mati. Tapi ingat, jangan berlebih!
So, untuk dapat
lelaki ‘pintar’ dan ‘mampu melihat’, ya jangan diperhatikan salah satu aspek
saja. Keduanya sama pentingnya, girls!
Kecantikan wajah bisa menarik pria terbaik, tapi kecantikan hatilah
yang mempertahankannya dalam kesetiaan yang penuh kasih. -Mario Teguh-
Nah, dipertegas
dengan kalimat Pak Mario. Percuma toh, kalau mampu menarik pria terbaik , tapi
tidak mampu mempertahankannya? Sama sia-sianya mampu mempertahankan, tapi belum
berhasil menarik satu pun pria terbaik?
Ikhtiar lagi yuk!
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment