Pages

14 March, 2014

Cantik fisik atau cantik akhlak?



“Kau tahu, kenapa kebanyakan orang menganggap kecantikan fisik dan wajah seorang wanita lebih penting, dibandingkan perangai atau akhlak yang baik?

Karena di dunia ini, lelaki bodoh jumlahnya lebih banyak dibanding lelaki buta.”


Saya mengutip kata-kata di atas dari fanpage seorang penulis Indonesia, sebut saja namanya Tere Liye. Sang penulis sendiri adalah lelaki, makanya saya mengutip dari fanpage dia. Mengapa? Karena kalau kalimat di atas berasal dari wanita, sepertinya akan terkesan gender. Nah, kalau berasal dari lelaki kan jadi fair. Anggap saja pengakuan, hehehe *dikutuk jadi cantik sama pembaca*

Poin pentingnya adalah, seringkali para wanita mengetahui esensi kalimat di atas. Lalu ada dua sudut pandang. Negatif dan positif.

Negatif, semua berlomba menjadi cantik secara fisik dan wajah demi menarik lelaki bodoh yang bertampang menarik, berkantong tebal, keturunan ningrat dan embel-embel duniawi lainnya. Tak jarang, mereka kehilangan identitas karena tergerus arus. Terlalu asyik mengikuti tren-tren yang tiada habisnya. Capek banget, tapi yaa namanya juga tuntutan wanita. Cantik itu mahal. Cantik itu luka. Bagi mereka tak masalah. Negatif lainnya, mementingkan perangai atau akhlak yang baik hingga melupakan kecantikan fisik dan wajah. Lupa merawat tubuh karena merasa kurang penting, atau bukan prioritas. Padahal ya gak begitu juga, tega amat kalau sampai bau badan tercium ke mana-mana. Kasihan orang sekitarnya. Atau bagi yang berprofesi dengan keharusan menemui manusia lainnya seperti guru, perawat, dokter, dll. Setidaknya make up jangan tebal-tebal, atau bila tidak make up, jaga kebersihan, keharuman, tampilan yang fresh dengan rajin tersenyum misalnya.

Positif,  wanita yang kurang cantik akan berusaha untuk cantik dengan akhlak yang baik. Ia sadar bahwa akhlak dan fisik itu memiliki porsi yang setara. Semuanya patut diperhatikan, selaras, tidak berlebihan, pada tempatnya. Lalu bila ia belum terpilih oleh lelaki, ia akan terus berbaik sangka bahwa lelaki itu sedang tersesat. Sambil terus meningkatkan upayanya dalam memperbaiki akhlak dan fisik. Ikhtiar terus, sampai mati. Tapi ingat, jangan berlebih!

So, untuk dapat lelaki ‘pintar’ dan ‘mampu melihat’, ya jangan diperhatikan salah satu aspek saja. Keduanya sama pentingnya, girls!

Kecantikan wajah bisa menarik pria terbaik, tapi kecantikan hatilah yang mempertahankannya dalam kesetiaan yang penuh kasih. -Mario Teguh-

Nah, dipertegas dengan kalimat Pak Mario. Percuma toh, kalau mampu menarik pria terbaik , tapi tidak mampu mempertahankannya? Sama sia-sianya mampu mempertahankan, tapi belum berhasil menarik satu pun pria terbaik?

Ikhtiar lagi yuk!

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget