Pages

30 September, 2013

Menjemput Inspirasi

Kadang kau memang harus mencoba sesuatu yang baru atau sesuatu yang sudah lama tidak kau lakukan. Terlebih ketika jenuh sudah meradang di kepalamu. Segala upaya yang biasa kau lakukan tiada dampaknya.

Seperti itulah, rasa yang kurasakan kemarin. Aku resah, mencari sesuatu yang agak hilang. Entah apa itu. Aku butuh sesuatu yang berbeda. Kemarin, takut-takut aku melangkah dalam kesendirian menuju Taman Suropati. Mencoba saja.. karena rasanya sudah lama sekali aku tidak berjalan-jalan sendirian, ke taman. Di tengah keramaian yang kucari adalah sepi. Sesampainya di Taman Suropati, aku langsung menuju pojok biola. Sebuah komunitas bernama kota seni, sedang berlatih biola dan cello. Awalnya aku agak kikuk, dan kebingungan mencari tempat di mana aku akan duduk. Karena kebanyakan mereka yang ada di sana berpasangan, berkeluarga dan berkumpul dengan komunitasnya. Hanya aku yang benar-benar sendiri. Sampai kuputuskan duduk di sebuah bangku bundar, di samping sepasang orang tua yang sedang bernostalgia. Lalu kubuka buku “Tetap saja kusebut (dia) cinta” karya Tasaro GK, dan asyik membaca sembari menikmati lantunan biola dan cello yang menenangkan. Sesekali, aku mengamati para bocah yang heboh dengan permainan gelembung sabunnya. Aah…. Indah sekali suasana di taman.

Berbagai komunitas, biola, fotografi drum band, gitar.. Ada di sini.. Seperti serenade kehidupan. Aku ingin jadi tokoh utamanya. Sendiri. Hehee.. 

Jujur saja aku tidak mengerti nada/partitur/musik. Aku hanya menikmati. Itulah bahasa musik. Aku suka walau tidak mengerti apa yang dimainkan. Biola.. aku tidak tahu apa-apa tentangnya. Hanya kenal biola Stradivarius, itu pun dari cerita detektif conan. Seksi sekali biola ini ketika dawainya dipetik dan nada-nada indah menguntai darinya. Pun dengan cello. Aah… rasanya aku hanya manusia bodoh. Tidak mengerti apa-apa.

Dari awal yang ragu-ragu, sekarang, rasa-rasanya aku tidak menyesal. Banyak inspirasi di taman ini. Yaa.. terkadang kau harus menjemput inspirasi itu sendiri. Mencoba memaknai hal sederhana, dengan pikiranmu yang sederhana. Hanya perlu membuka hatimu dan kemauanmu, maka segala sesuatu cahaya itu, ilmu itu, akan menghampirimu dengan geletarnya. Tidak usah banyak alasan. Itu saja.

No comments:

Post a Comment

Text Widget