Pages

26 July, 2017

Tentang Al Aqsha

"Met, buatlah tulisan tentang Palestina, Al Aqsha!"

"Aku ingin. Tapi aku sedang mendalami rasa."

"Pergilah ke Palestina kalau kau ingin merasakan!" Temanku berkata dengan marah, dikiranya saya bercanda dan main-main.

"Ya, aku ingin ke sana." Saya menjawab dengan datar dan mata menerawang.

Ketahuilah, saya tidak bermaksud bercanda tentang "rasa". Tapi, saya kelu menuliskan tentang mereka. Sebab tiada habis pikir mengapa mereka selalu dijahati. Mengapa mereka diusir dari tanah mereka sendiri? Mengapa mereka tidak bebas beribadah sedangkan mereka tidak mengganggu ibadah yang lain? Mengapa dari dulu hingga sekarang Palestina dan Masjidil Aqsha tidak kunjung Allah berikan rasa aman dalam negeri, Allah menangkan? Mengapa begitu kejam perlakuan orang yang menjunjung Hak Asasi Manusia terhadap wanita, anak, dan bayi? Sampai kapankah ini akan terjadi?

Terlalu banyak MENGAPA dalam pikiran saya, hingga saya begitu ingin mendatangi Palestina. Ingin berbicara dengan bahasa manusia dan ilmu pengetahuan yang mereka agungkan tentang manusia. Bisakah? Akankah didengar?

Menulis itu mudah, tapi menulis di atas penderitaan itu, rasanya bagai saya ikut tersayat. Tulisan saya tidak sekadar fakta, tapi juga rasa. Rasa bagaimana bila itu semua terjadi di negeri yang saya diami saat ini, pada masjid yang saya suka kunjungi, pada keluarga saya, pada diri saya? Masihkah bisa menuliskan kesedihan itu?

Luka mereka, sedih mereka, kesabaran mereka, membuat saya malu... saya tak tahu harus bagaimana menggambarkannya. Saya tak kuasa menjadikan mereka bahan tulisan, sebuah puisi untuk diperdengarkan sementara mereka menerjang nyawa dalam kata-kata saya. Astaghfirullah...

Yuk, bantu doa, donasi, dan apa saja yang kita bisa, bila tak mampu membantu langsung ke sana!

"Bila seonggok kemanusiaan terkapar, siapa mengaku bertanggung jawab? Bila tidak ada, biarlah saya yang menanggungnya, sebagian atau seluruhnya." (Alm. Ustad Rahmat Abdullah)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget