Pages

04 July, 2017

Silahturrahim

Dari dulu, saya lebih menyukai hubungan yang personal, tak bertele-tele resmi. Silahturrahim ke rumah teman, menghabiskan waktu berjam-jam di kamarnya untuk sekadar ngobrol tentang aktivitas, hobi, permasalahan dan menggeratak lemari bukunya.

Bila saya sudah nyaman dan dekat, bahkan saya suka memasak di dapurnya, menjaga warung, memberi makan ayam, atau hal apa pun yang biasa. Menyelami rasa menjadi penghuni rumah tersebut. Sebab dari penyelaman rasa itu, saya bisa memahami mengapa persepsi dan pengambilan keputusan teman saya seperti ini atau itu. Saya bisa mengenalinya lebih dalam dari rumah yang ia tempati, orang-orang yang tinggal bersamanya dan lingkungan rumahnya.

Itu seperti challenge bagi saya untuk belajar lebih peka, humanis dan memaknai kebesaranNya akan perbedaan tiap makhlukNya.

Libur lebaran kali ini, banyak sekali rumah dan orang yang saya kunjungi untuk silahturrahim. Membuat saya banyak bersyukur dan bersemangat. Inspirasi yang saya dapat, saya tabung untuk bekal saat ada masalah di depan nanti. Banyak hal yang menurut saya biasa, dianggap luar biasa dan sebuah mukjizat bagi orang lain.

Banyak yang menginginkan hidup seperti saya sementara saya merasa masih banyak yang perlu dibenahi. Semakin terpapar kebodohan diri, kefakiran ilmu, dan kerendahan adab saya. Astaghfirullah...

Maka saat bersilahturrahim, semoga saya bisa lebih baik dan memetik yang baik. Alhamdulillah ala kulli hal.

Pic: yang setia menemani saat silahturrahim

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget