Pages

13 November, 2016

[Review buku] Not a perfect wedding

Judul: Not a perfect wedding
Penulis: Asri Tahir
Penerbit: Elex media komputindo
Dimensi: ix + 312 hlm, cetakan pertama 2015, edisi ebook di ijak
ISBN: 978 602 02 5897 3

Buku kelima yang saya baca di ijak. Merupakan seri pernikahan. Masih bersetting kehidupan urban, Jakarta-Bogor, dengan tokoh utama Raina, berusia 25 tahun dan Pram berusia 35 tahun. Guru dan arsitek.

Siapa sangka hari pernikahan yang dinanti oleh Raina dan Raka akan menjadi pengantar kisah rumit yang akan dijalani oleh Rania dan Pram kelak. Tepat sehari sebelum pernikahannya, Raka mengalami kecelakaan yang membuatnya harus meregang nyawa. Persis sebelum meninggal, ia menitipkan Raina pada satu-satunya yang ia percaya dan ia sayangi, kakaknya Pram. Dalam keadaan terdesak, Pram terpaksa membuat sebuah janji.

Tanpa diketahui oleh Raina, pernikahan tetap berlangsung dengan mempelai pria yang berganti. Ya, Pram menjadi suami pengganti. Penolakan pun begitu gencar dilakukan Rania, sementara Pram dengan sabar meyakinkan Rania bahwa pernikahan itu akan berjalan dengan baik. Dari asing, hingga benih cinta mulai bertumbuh, lalu hadir masa lalu Pram yang menggoyahkan biduk rumah tangganya, surat cerai terbentang, Rania bimbang, kejutan terbesar dalam hidupnya hadir. Berhasilkah mereka mempertahankan pernikahan yang tidak sempurna dan tidak dilandasi cinta ini?

Membacanya persis sebuah film India yang membuat saya sudah yakin akan happy ending, eh tiba-tiba ada konflik lagi. Hampir semuanya konflik masa lalu. See... masa lalu yang tidak selesai bisa mengacaukan masa depanmu... hahaha. Di beberapa part terasa begitu membosankan dan bertele-tele. Tapi gaya bahasanya tidak membosankan sih, alurnya juga cukup oke. Namun saya masih enggak setuju dan merasa dasarnya kurang kuat tentang alasan Pram bersedia menjadi suami pengganti. Ya kaliii gituuu... perasaan dan pernikahan kan bukan mainan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Kalau nanti aku nyakitin kamu, bikin kamu kesal, dan marah. Jangan tinggalin aku ya. Dan kalau aku minta kamu pergi, jangan pernah pergi. Tetap di sampingku. Janji?" (H. 289)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget