Pages

20 November, 2016

Berhenti

BERHENTI

Ada banyak kesempatan untuk kita berhenti berdakwah. Fasilitas kurang mendukung, objek dakwah yang sungguh menguras batin, kekurangmampuan kita dalam menguasai materi, dan lainnya. Terlalu banyak alasan untuk berhenti. Semua alasan itu amat sangat dimaklumi.

Bahkan sekaliber Nabi Yunus pun pernah begitu ingin lari dari kaumnya. Sebab beban dakwah begitu berat, sementara ia diberikan kaum yang tak mau menaatinya.

Manusiawi sekali saat kita berkali ingin menyerah dan memilih shalih sendiri. Sebab shalih berjamaah selalu lebih lama, berat, dan butuh banyak pengorbanan.

Tapi, telah ada sosok yang menjadi panutan kita. Rasulullah SAW, Muhammad... yang berkali memiliki kesempatan untuk menyerah dan berhenti namun tak ia lakukan. Dilempari kotoran, diludahi, semua kesayangannya dibunuh di depan mata. Apalagi alasan yang membuatnya tak pantas untuk menghentikan dakwah?

Sebab Rasul tahu, ia melihat dengan visioner buah dari dakwah. Bahkan meskipun gagal, ia telah menunaikan tugasnya sebagai manusia. Allah sebaik-baik pemberi balasan.

Mungkin, itulah motivasi yang bisa menjaga kelurusan niat para da'i, guru, dan orang hebat lainnya.

Ada banyak alasan untuk berhenti menapaki jalan terjal ini, namun ada banyak kejutan akal yang kita miliki untuk meneruskan langkah hingga mencapai puncak, dan kembali pulang dengan selamat.

Seperti slogan pendaki gunung, "Tujuan utama mendaki adalah kembali pulang dengan selamat. Puncak hanyalah bonus."

Semangat berdakwah, dakwahkah semangat!

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget