Pages

16 April, 2017

Berubah

BERUBAH

Dulu saya sering bertukar pikiran dengan kawan lelaki yang playboy. Berkali kami membahas tentang perubahan atau berubah. Saya dan dia sering bertentangan. Dia mengajukan hipotesa bahwa seseorang bisa berubah karena seseorang atau cinta. Bagi saya tidak semudah itu.

Kasus yang melahirkan hipotesa dia adalah bila seorang playboy seperti dia bisa setia jika telah menemukan wanita yang klik sama dia dan dia nikahi. Bagi saya itu bullshit. Sekali playboy, selamanya bibit itu akan ada. Tinggal menunggu waktu dan kesempatan.

Dia dengan yakin berkata bahwa kita bisa mengubah seseorang apalagi bila orang itu cinta sama kita. Lagi-lagi bagi saya itu omong kosong. Tidak ada manusia yang mampu mengubah hati. Semua adalah dari dalam diri dan kehendak Sang Pembolak-balik hati.

Saya berargumen bahwa bodoh sekali orang yang mengira bisa mengubah pasangannya yang dulu playboy saat pacaran menjadi setia setelah menikah. Atau sudah kasar saat pacaran menjadi lembut saat menikah.

Sebab bagi saya, tidak ada manusia yang mengenal 100% manusia lainnya. Tetap saja ada sisi misterius dan kegelapan dalam setiap diri. Maka, jangan berharap kita mampu mengubah dengan daya manusia kita. Tapi bersikaplah terbaik dan libatkan Allah. Doa... mengubah hati, "Yaa rabb, Yaa... muqollibal quluub."

Pada akhirnya, dia sadar bahwa saya tidak akan memilih dia menjadi pasangan saya sebab saya tidak mau memilih yang jelas-jelas playboy. Yaa... mungkin saja dia berubah, setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Lalu kembali ke sifat aslinya. Maka, carilah calon ayah/ibu untuk anakmu kelak, jangan sekadar mencari penggenap. Pernikahan itu peristiwa peradaban, bukan sekadar seremoni belaka. Yang mudah kautinggal saat kautaksuka.

Yaa rabb... semoga kami tidak tersesat dan mampu menemukan dia yang Engkau ridhai dan kami pun ridha untuk melangkah bersama dalam bahtera menuju surga. Aaamiinn

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget