Pages

01 April, 2017

Be proud of your unique life

"Mbak Met, guru sekolah alam itu capek banget ya? Banyak aktivitasnya. Suamiku baru pulang kegiatan sudah ada kegiatan lagi. Camping di weekend pula. Kamu gitu juga ya, Mbak? Masyaa Allah."

Saya suka tersenyum bila teringat percakapan itu. Penilaian teman ngaji yang baru menikahi seorang guru SD sekolah alam di bilangan Depok. Dia cukup kaget sebab profesi guru sekolah alam itu jauh lebih banyak pekerjaannya dibanding sekolah umum dan pekerja kantoran.

Oh my dear, setiap profesi seenak apa pun terlihatnya, baik yang suka tugas keluar kota/negeri, jam kerja fleksibel, dan lainnya tetap saja ada capek, enak dan tidak enaknya. Jangan tertipu dengan stereotype yang keliru.

Misal jadi guru enak karena jam kerja sedikit. Guru di mana dulu? Atau mau jadi pedagang (buku, makanan, dll) karena enak jadi bos sendiri. Sudah bisa manage diri sendiri belum? Menghadapi kepahitan bisnis siap tidak? And many things else.

Ternyata, kita masih sering menilai dari apa yang terlihat. Kita cepat menyimpulkan bahwa kebahagiaan seseorang itu tergantung apa yang dia posting di media sosial dan terlihat sepintas. Usaha berdarah dan berlinang air mata di baliknya, kita tahu apa?

Kita sering meminta hidup kita dibuat mudah dan enak atau menjelma seperti nganu(baca: seseorang), padahal hidup kita sendiri mungkin merupakan hidup impian bagi nganu-nganu lainnya.

Yuk ah, bersyukur sama hidup masing-masing! Apalagi META nih, dia mah pelupa banget! Harus sering diingatkan, dinasihati, sering menulis biar malu sendiri baca apa yang ditulis. Jadi enggak ada tuh waktu untuk menggunjing orang lain. Sibuk bebenah diri aja, Met!

Duhaai... Meta... meta... Tolong sayangi Meta ya, luruskan kalau dia bengkok, dengan cara yang baik.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget