Pages

04 July, 2016

[Review buku] Sekolahnya manusia

Judul: Sekolahnya manusia
Penulis: Munif Chatib
Penerbit: Kaifa
Dimensi: xxiv + 188 hlm, 23.5 cm, cetakan XI november 2011
ISBN: 978 979 1284 28 8

Buku ini terdiri dari 5 bab:
1. Bukan mereka yang bermasalah
Berisi tentang beragam special moments yang didapat dari usaha guru yang menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar sang murid melalui metode MIR (Multiple Intelligence Research).

2. Persoalan pendidikan di Indonesia
Berisi paradigma pendidikan di Indonesia yang masih menitikberatkan pada kecerdasan kognitif/logis matematis. Penulis meredefinisi kecerdasan agar pendidikan menjadi lebih manusiawi berdasarkan teori MI Howard Gardner.

3. Solusi pendidikan di Indonesia: Multiple Intelligences
Menjelaskan bahwa sekolah unggul bukanlah sekolah yang hanya "The best input" melainkan "The best process" serta bagaimana MIR dikaitkan dengan gaya belajar dan bakat anak.

4. Strategi pembelajaran MI
Mengungkap beragam kesalahan penerapan MI di sekolah, pelurusan bahwa MI adalah strategi belajar bukan bidnag studi apalagi kurikulum. Beragam contoh lesson plan berbasis MI dan "penyakit" guru: teacher talking time (guru kebanyakan ceramah), task analysis (guru tidak menjelaskan kemanfaatan ilmu di awal pembelajaran, langsung masuk materi saja), dan tracking (memisahkan kelas pintar dan kurang pintar, serta strategi akselerasi di sistem paket, padahal seharusnya di sistem SKS).

5. Penilaian autentik
Menjelaskan konsep dasar penilaian berdasarkan proses, taksonomi bloom (pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi) dan konsep ipsative (sebelum dan sesudah anak mendapat materi). Serta tiga alat penilaian autentik: penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Sebenarnya bukan konsep baru yang dituangkan dalam buku ini. Namun gaya bahasa penulis yang menjadikan buku ini menarik dan seakan mudah diaplikasikan saat mengajar. Meski saya tahu, tetap saja tidak mudah menerapkan sebuah konsep pada manusia yang begitu banyak memiliki variabel serta dinamis. Pengalaman penulis sebagai konsultan pendidikan di sekolah yang ingin menerapkan strategi MI di buku ini cukup mencerahkan.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Menjadi guru profesional berarti menjadi guru yang tidak pernah berhenti belajar." (H. 148)

"Informasi jadi memori jangka panjang di otak:
1. Terkait dengan keselamatan hidup
2. Memiliki muatan emosi yang kuat terhadap seseorang
3. Memberikan penghargaan terhadap eksistensi diri
4. Mempunyai frekuensi yang tinggi (selalu diulang-ulang)" (h. 145)

Meta morfillah

1 comment:

Text Widget