Pages

18 February, 2014

[LBBK] Sebuah tempat penyimpanan “Rekam Jejak Peradaban” bernama Museum

Sebuah tempat penyimpanan “Rekam Jejak Peradaban” bernama Museum

Salah satu pintu yang dapat menguak rekam jejak peradaban bangsa adalah Museum. Di sana banyak sekali menyimpan berbagai benda berupa koleksi bernilai tinggi karena memiliki hubungan yang sangat erat dengan peradaban masyarakat pada masa-masa yang lalu.Benda-benda tersebut bisa merupakan produk seni (lukisan,patung,peralatan musik,naskah lagu), peralatan kerja (kampak dari batu},dokumen pemerintahan ( teks proklamasi,naskah perjanjian) ,bangunan (bangunan cagar budaya) dan masih banyak lagi benda-benda yang dapat memberi gambaran kepada kita tentang apa-apa saja yang pernah terjadi atau berlangsung di negri ini. Tinggalan sejarah tersebut sangat perlu diketahui oleh banyak pihak terutama bagi yang perduli dengan masa depan, baik masa depan sendiri, masyarakat maupun bangsa. Dengan melihat,mempelajari,kemudian mengerti dan memahami benda-benda bersejarah yang tersimpan di museum-museum, minimal dapat lebih mengetahui apa-apa saja yang telah dikerjakan serta dihasilkan oleh generasi sebelum kita. Dari fakta-fakta itu akhirnya kita dapat membandingkan dengan apa-apa yang sedang dilakukan dan dihasilkan oleh generasi yang sedang eksis, untuk membuat penilaian tentang plus dan minusnya. Dengan fakta-fakta tersebut kita dapat menarik kesimpulan tentang bidang apa saja yang pada masa kini telah mengalami kemajuan yang pesat dan mana yg sebaliknya,tanpa mengabaikan cara pandang yg lain.Sampai tahap ini minimal dapat kita ketahui apa yang telah kita capai dibandingkan apa yang telah dicaoai pendahulu-pendahulu kita. Nah, selanjutnya apa saja yang masih menjadi impian kita semua supaya apa-apa yang kita lakukan dan hasilkan dapat menjadi koleksi yang membanggakan generasi setelah kita ketika meraka-mereka berkunjung ke Museum. Dari uraian di atas sangat jelas kenapa Museum harus dikunjungi? Dengan sering mengunjungi Museum minimal kita akan mengenal sebagian rekam jejak pendahulu-pendahulu kita yang dapat kita pakai untuk bercermin diri guna menuju masa depan. Sekedar pengetahuan kita, bahwa lebih dari 60 museum ada di DKI Jakarta, satu diantaranya adalah Taman Arkeologi Onrust berdampingan dengan P.Kelor, P.Cipir dan P.Bidadari yang berada di wilayah Kepulauan Seribu. Museum yg lain tersebar diberbagai lokasi, al.Museum Sejarah, Meseum Wayang, Museum Senirupa,Museum Bahari (di kawasan Kotatua) Museum di kawasan TMII, Museum Gajah, M.Satria Mandala dll. Nah tunggu apalagi? mari kita kenali peradapan nenek moyang dan para pendahulu kita dengan mengunjungi Museum. ,


   1. Koreksi judul:
Menurut saya kurang menarik dan terlalu biasa. Deskriptif sekali. Saya mengubah judulnya menjadi “Pintu Rekam Jejak Peradaban”

   2. Koreksi tulisan:
a.    Tidak adanya penggalan berupa paragraf yang memisahkan pikiran utama tiap tulisan (ide pokok). Penceritaannya terlalu datar dan deskriptif, kurang interaktif.
b.    Masih terdapat beberapa typo, seperti: “dicaoai” yang seharusnya “dicapai”; “meraka-mereka” yang seharusnya “mereka-mereka”; “peradapan” yang seharusnya “peradaban”.
c.    Tata penulisan mengenai letak beberapa tanda baca yang masih kurang tepat dan sangat mengganggu saya sebagai pembaca. Beberapa contoh kalimatnya, sebagai berikut:
-          Dalam potongan kalimat “lalu.Benda-benda”. Tidak adanya tanda spasi setelah tanda titik (.) di akhir kalimat.
-          Dalam potongan kalimat “pemerintahan ( teks”. Seharusnya tidak memakai tanda spasi setelah tanda buka kurung.
-          Dalam potongan kalimat ” Museum. ,”. Seharusnya setelah ditutup tanda titik (.) di akhir kalimat, tidak perlu ditambahkan tanda koma (,) lagi.
-          Dan masih ada beberapa kesalahan peletakan tanda baca dengan kasus yang sama seperti di atas.
d.    Masih terdapat kata-kata yang tidak sesuai EYD. Misalnya: Tinggalan, negri, sekedar, dll.
e.    Penyingkatan kata yang tidak konsisten dan sebaiknya tidak perlu dilakukan. Seperti Pulau disingkat jadi P., antara lain disingkat a.l, Museum disingkat menjadi M.
f.     Beberapa kata ulang yang membuat kalimat tidak efektif. Misal:
-          “masih banyak lagi benda-benda”. Seharusnya setelah dijelaskan ‘banyak’, tidak perlu diulang kata ‘benda-benda’ karena artinya sudah jelas menyatakan banyak.
g.    Penggunaan di- sebagai prefiks (awalan) dan preposisi yang menandai tempat(kata depan) yang masih kurang tepat. Misal: “satu diantaranya adalah”. Seharusnya “di antaranya”.
h.    Pemakaian huruf kapital yang kurang tepat. Misal: “Salah satu pintu yang dapat menguak rekam jejak peradaban bangsa adalah Museum.” Seharusnya, penulisan museum tidak memakai huruf kapital, kecuali disertai dengan nama tempatnya seperti Museum Tekstil.

  3. Menulis Ulang

Pintu Rekam Jejak Peradaban

Tahukah kamu apa yang dimaksud pintu rekam jejak peradaban?

Tepat sekali! Kali ini kita akan berbicara tentang museum. Salah satu pintu yang dapat menguak rekam jejak peradaban sebuah bangsa. Di museum tersimpan berbagai benda yang memiliki hubungan erat dengan peradaban masyarakat di waktu lampau. Tak jarang, benda-benda tersebut merupakan koleksi yang bernilai tinggi. Jenisnya pun bermacam-macam. Ada yang berupa produk seni (lukisan, patung, peralatan musik, naskah lagu), peralatan kerja (kampak dari batu), dokumen pemerintahan (teks proklamasi, naskah perjanjian), bangunan (bangunan cagar budaya) dan masih banyak lagi. Semua benda itu memberikan gambaran kepada kita, tentang apa saja yang pernah terjadi atau berlangsung di negeri ini.

Peninggalan sejarah itu amatlah penting untuk diketahui oleh banyak pihak. Terutama mereka yang peduli dengan masa depan, baik masa depan sendiri, masyarakat maupun bangsa. Dengan melihat, mempelajari, kemudian mengerti dan memahami benda-benda bersejarah yang tersimpan di museum, minimal membuat kita mengetahui apa saja yang telah dikerjakan serta dihasilkan oleh generasi sebelum kita. Berdasarkan fakta tersebut, kita dapat membandingkannya dengan apa yang telah dihasilkan oleh generasi masa kini. Lalu membuat penilaian tentang kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap generasi. Dari data tersebut, kita dapat menarik kesimpulan tentang bidang apa saja yang pada masa kini telah mengalami kemajuan yang pesat dan mana yang sebaliknya, tanpa mengabaikan cara pandang yang lain. Nah, selanjutnya kita dapat mengukur apa saja yang ingin kita hasilkan, agar menjadi koleksi yang membanggakan generasi setelah kita ketika mereka berkunjung ke museum nantinya.

Bagaimana? Asyik kan mengunjungi museum? Dengan sering mengunjungi museum, minimal kita akan mengenal sebagian rekam jejak pendahulu kita.  Lalu kita dapat bercermin dari mereka guna memperbaiki masa depan. Sekadar informasi, ada lebih dari 60 museum di DKI Jakarta. Salah satunya adalah Taman Arkeologi Onrust yang berdampingan dengan Pulau Kelor, Pulau Cipir dan Pulau Bidadari di wilayah Kepulauan Seribu. Museum yang lain tersebar di berbagai lokasi, antara lain Museum Sejarah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Bahari (di kawasan Kota Tua), Museum di kawasan TMII, Museum Gajah, Museum Satria Mandala dan lainnya. Nah tunggu apalagi? Mari kita kenali peradaban para pendahulu kita dengan mengunjungi Museum!


by: Meta Morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget