Pages

07 May, 2013

Gadis & Hujan (4)




by Meta 'morfillah' on Friday, 22 October 2010 at 21:11

Kabut,,sengajakah engkau mewakili pikiranku..
Mendung,,,apakah pertanda akan segera turun hujan..

Pukul 17.00 di HP sang gadis.
Gelap sekali, seperti pukul 7 malam. Angin menderu kencang.
“Hai gadis..aku datang membawa teman-temanku. Mari kita habiskan hari ini dengan orchestra.” Seru hujan.
“Hai gadis..” sapa angin, awan hitam dan pohon rindang.
“Hai kalian..terima kasih undangannya. Tapi aku sedang tak ingin. Maaf “
“Ayolah gadis…ini hari spesialmu. Perkenankan kami menghiburmu. Lihatlah awan hitam yang telah berkorban datang dan menggelapkan hari seperti yang kau inginkan. Rasakan angin yang menderu bersemangat dan tarian dedaunan pohon rindang.”
“Baiklah,,,1 jam saja.”
“Deal!”
Orchestra hujan pun dimulai. Gemuruh angin, langit gelap yang tidak semestinya di jam itu dan tarian gemulai dedaunan pohon rindang didukung cahaya yang bias dari sorot lampu jalanan. Nyanyian hujan yang merdu. Orchestra yang sungguh hebat. Tak terasa 1 jam pun selesai.
“Terima kasih hujan dan kawan-kawan. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menghiburku, menganggapku spesial. Kupikir sudah tak ada yang menganggap hari ini special sejak ia meninggalkanku.”
“Itulah gunanya kawan, gadis. Boleh kutahu apa harapanmu saat ini gadis?”
“Aku tak berharap apapun hujan. Karena di tiap tahun, 10 tahun terakhir ini yang kuharapkan sangatlah mustahil. Dan lebih baik aku berhenti berharap.”
“Memang apa yang mustahil?”
“Aku berharap kerinduanku terobati walau hanya lewat mimpi. Aku berharap dia mengucapkan ‘kata itu’ dari bibirnya. Aku rindu ia…sangat. Aku butuh sosoknya, figurnya. Semua itu telah hilang dan tak penah ada lagi yang kuharap dan tak pernah kutunggu hari ini. Karena saat ia pergi, semua biasa saja. Tak ada yang special. Dan aku pun tak pernah menjadi special bagi yang lainnya.”

aku berjalan di dalam kesendirian
aku mencoba tak mengingatmu dan mengenangmu
aku tlah hancur lebih dari berkeping-keping
karna cintaku karna rasaku
yang tulus padamu

jujur aku tak sanggup,aku tak bisa
aku tak mampu dan aku tertatih 
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat  ku dustai
meskipun harus tertatih


No comments:

Post a Comment

Text Widget