Mendung,,,apakah pertanda akan
segera turun hujan..
Pukul 17.00 di HP sang gadis.
Gelap sekali, seperti pukul 7
malam. Angin menderu kencang.
“Hai gadis..aku datang membawa
teman-temanku. Mari kita habiskan hari ini dengan orchestra.” Seru hujan.
“Hai gadis..” sapa angin, awan
hitam dan pohon rindang.
“Hai kalian..terima kasih
undangannya. Tapi aku sedang tak ingin. Maaf “
“Ayolah gadis…ini hari
spesialmu. Perkenankan kami menghiburmu. Lihatlah awan hitam yang telah
berkorban datang dan menggelapkan hari seperti yang kau inginkan. Rasakan angin
yang menderu bersemangat dan tarian dedaunan pohon rindang.”
“Baiklah,,,1 jam saja.”
“Deal!”
Orchestra hujan pun dimulai.
Gemuruh angin, langit gelap yang tidak semestinya di jam itu dan tarian gemulai
dedaunan pohon rindang didukung cahaya yang bias dari sorot lampu jalanan.
Nyanyian hujan yang merdu. Orchestra yang sungguh hebat. Tak terasa 1 jam pun
selesai.
“Terima kasih hujan dan
kawan-kawan. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menghiburku,
menganggapku spesial. Kupikir sudah tak ada yang menganggap hari ini special
sejak ia meninggalkanku.”
“Itulah gunanya kawan, gadis.
Boleh kutahu apa harapanmu saat ini gadis?”
“Aku tak berharap apapun hujan.
Karena di tiap tahun, 10 tahun terakhir ini yang kuharapkan sangatlah mustahil.
Dan lebih baik aku berhenti berharap.”
“Memang apa yang mustahil?”
“Aku berharap kerinduanku
terobati walau hanya lewat mimpi. Aku berharap dia mengucapkan ‘kata itu’ dari
bibirnya. Aku rindu ia…sangat. Aku butuh sosoknya, figurnya. Semua itu telah
hilang dan tak penah ada lagi yang kuharap dan tak pernah kutunggu hari ini.
Karena saat ia pergi, semua biasa saja. Tak ada yang special. Dan aku pun tak
pernah menjadi special bagi yang lainnya.”
aku berjalan di dalam
kesendirian
aku mencoba tak mengingatmu dan
mengenangmu
aku tlah hancur lebih dari
berkeping-keping
karna cintaku karna rasaku
yang tulus padamu
jujur aku tak sanggup,aku tak
bisa
aku tak mampu dan aku tertatih
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat ku
dustai
meskipun harus tertatih
No comments:
Post a Comment