Pages

01 May, 2013

A Letter to You, dad..


Sumber: google

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah,
keringat mengucur deras namun kau tetap tabah hm...

Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar,
legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hm...

Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita  
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
-----------------------------------------------------------------


Assalammua’alaikum Bapak..

          Hari ini tanggal 11 di bulan yang kunanti. Saat mengetik angka 11, selalu kuingat rentang waktu yang pernah kumiliki bersamamu. Ya,,11 tahun saja ku dapatkan kesempatan berharga itu. Tanpa pernah kuucapkan TERIMA KASIH ataupun MAAF dikarenakan pemahamanku yang belum mendalam atas makna kedua kata ajaib tersebut. Usia yang belia, tapi daya ingatku sangat tinggi saat itu. Banyak kejadian bersamamu yang kuingat. Dan entah, mengapa hanya kenangan bersamamu yang ada di ingatanku sampai usia 11 tahun itu. Tanpa kuingat ada kenangan bersama mama, kakak,dan uda.
          Dan saat ini, ditemani lagu Titip Rindu Buat Ayah – Ebit G. Ade kurasai lagi rindu yang membuncah. Interaksi yang kurindukan bersamamu. Mungkin saat menatap bulan dapat kudiskusikan denganmu perihal terciptanya alam. Saat menatap semut dapat kubincangkan denganmu tentang kekuatan fisik mereka nan hebat. Saat membicarakan perihal teman, dapat kuadukan hal yang menyenangkan dan menyedihkan yang terjadi padaku. Saat menjelang tidur dapat kutumpahkan kerisauanku akan hari esok. Namun,,sejak kau tak ada di dunia ini kelamnya malam kubasuh berdua saja dengan bulan. Risaunya hati akan esok hari kupendam saja dalam diri. Hanya DIA yang menenangkanku dalam syahdunya muhasabah.
          Bapak,,ingin kubicarakan sesuatu tentang kaummu. Yang sangat mengecewakanku. Ingin sekali kudengar pendapatmu atas segala komentarku. Agar aku bisa objektif, tidak hanya menilai satu sisi. Sekali lagi itulah keterbatasanku yang selalu menuntut. Maukah kau mengunjungiku saat ku bermimpi di pertiga malam di waktu sahur? Kudengar di waktu itu adalah mimpi yang benar, datang dari ijinNya. Karena waktu sahur itulah waktu turunnya Ilahi ke langit dunia, dan rahmat di waktu itu jadi dekat, dan ampunan Ilahi pun hampir, dan syaitan sedang tidak sibuk... Kupinta, kunjungi aku sekali saja di saat itu dan berilah nasihat petuahmu yang kubutuhkan. Ya Allah,,bolehkah aku meminta hal itu terjadi dengan ijinMu?
          Semua kata dan kalimat yang kuurai hanya ingin menyampaikan bahwa AKU RINDU PADAMU bapak.. Semoga kau dalam lindunganNya di sana.

Wassalammu’alaikum wr wb..


meta morfillah
11 Oktober 2010
8:31 PM

No comments:

Post a Comment

Text Widget