Sumber : Google |
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi
indah
Kalau kau Tanya kawan..
Darimana aku belajar memaknai
hidup hingga lebih baik seperti ini, diriku sekarang.
Jawabannya adalah dirimu.
Benar ungkapan bahwasanya,
“Bila kau ingin tahu bagaimana
karakter seseorang, lihatlah dari pergaulannya (teman-temannya).”
“Janganlah kau tanyakan
seseorang pada orangnya, tapi tanyakan pada temannya. karena setiap orang
mengikuti temannya”.
Beruntungnya aku mengenalmu
kawan.
Beruntungnya aku dipertemukan
dengan orang-orang pilihanNya.
Walau..
Tidak selalu kau mampu meredakan
resah gelisahku kawan.
Tidak selalu kau dapat sembuhkan
hati yang tergores perih ini kawan.
Tidak jarang pula kau yang
menebar duri dan memburamkan cermin hatiku kawan.
Bahkan lebih perih dan dalam
luka yang menganga dibuat olehmu.
Tapi..
Persahabatan itu didasari cinta.
Yang membutuhkan dua telapak
tangan untuk saling bertepuk.
Persahabatan itu ibarat cermin.
Memantulkan kembali apa yang
diterimanya.
Dan bila aku mengharapkan yang
terbaik darimu, seyogyanya aku pun harus mau mempersembahkan yang terbaik
dariku.
Bila ku berharap engkau tempat
bersandar di kala marah meraja, seyogyanya ketika kau marah aku tak menghindar.
Dan bila..
hingga saat ini aku tak mampu
memberikan itu padamu kawan..
Sedang kau telah memberikanku
yang terbaik.
Maka ampunilah aku..
Yang tak mengerti tentang arti
ketulusan, keikhlasan, dan keimanan.
"Tiadalah sempurna iman
seseorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri."
No comments:
Post a Comment