pernah ada masa-masa dalam cinta
kita
kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling
menghangatkan rasanya
hingga terlambat untuk menginsyafi
bahwa
tak tersisa dari diri-diri
selain debu dan abu
pernah ada waktu-waktu dalam
ukhuwah ini
kita terlalu akrab bagai awan
dan hujan
merasa menghias langit,
menyuburkan bumi,
dan melukis pelangi
namun tak sadar, hakikatnya kita
saling meniadai
di satu titik lalu sejenak kita
berhenti, menyadari
mungkin hati kita telah
terkecualikan dari ikatan di atas iman
bahkan saling nasehatpun tak
lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi
masing-masing habis dimakan api
-Dalam Dekapan Ukhuwah by Salim
A. Fillah-
Mungkin hati ini terlalu sombong
dan lalai.
Sombong dengan masalah sendiri
Dan lalai dengan keadaan kalian.
Sedikit terusik, hati kencang
bergemerisik.
Hingga tak dirasai lagi manisnya
kebersamaan dahulu.
Saat bertemu, kurasai malu.
Diri ini pun tertunduk kaku.
Hingga kita saling membisu,
Seolah tak pernah ada cerita
antara kau dan aku.
Hadirku hanya menambah lukamu
Selalu menyalahkan dan menuntut
darimu
Lupa bahwa engkau adalah
cerminku
Dan jika cermin itu buram,
Yang harus diperbaiki adalah
aku.
Entah saat ini..
Haruskah kita bertemu
sekali-sekali saja?
Karena aku takut, terlampau
takut!
Menyakiti dan melihat bayanganku
di matamu.
Yang aku pun tak mengenalnya..
Seuntai kata terlambat dan tak
berharga kudendangkan..
M.A.A.F
Meta morfillah
12/20/2010 5:54
PM
No comments:
Post a Comment