Pages

22 May, 2013

Gaji Ayah



Suatu hari, seorang anak menunggu sang ayah yang pulang bekerja. Si anak tak sabar seraya melirik jam dinding yang tergantung di ruang depan. Pukul 16.00. Belum ada tanda-tanda kepulangan sang ayah. Hingga pukul 18.00,deru mesin mobil sang ayah terdengar. Si anak meloncat gembira dan berlari menuju pintu rumahnya.

"Anakmu sedari tadi menunggu kedatanganmu, Ayah" ujar Bunda.
"Ada apa anak ayah ini?" tanya sang ayah sambil menggendong dan menciumi pipi anaknya.
"Aku ingin bertanya, Ayah.. Berapa gaji Ayah dalam 1 jam?"
"Hmm.. 1 hari ayah bekerja 10 jam dengan gaji 100 ribu per hari," jawab sang ayah.
"Berarti, ayah dibayar 10 ribu untuk 1 jam?" sahut si anak.
"Tepat sekali, anak pintar," ayah memuji.
Si anak terdiam dan tertunduk lesu. Wajahnya menunjukkan kekecewaan,
"Ayah, bolehkah aku meminjam uang 5 ribu pada ayah? Aku janji akan menggantinya,"
"Berhentilah bermain, anakku. Ayah lelah dan ingin istirahat," seru sang ayah yang mulai malas menanggapi permintaan aneh gadis kecilnya.
Mendapati sang ayah tak peduli, gadis kecil itu mulai menangis dan berlari ke kamar. Sang bunda, hanya bisa menatap kesedihan putrinya.
"Turuti saja keinginannya, belakangan.. Ia sering sekali murung,"
Sang ayah terenyuh. Diundurkan niatnya untuk mandi dan beranjak ke kamar si anak.
"Gadis kecilku, bukan maksud ayah menyakitimu. Maafkan ayah ya.. Kalau kamu ingin sesuatu katakan saja, tidak perlu meminjam uang seperti itu," ayah mengusap kepala anaknya.
Gadis kecil terisak pelan sambil menatap kumpulan uang logam dan kertas di tangannya.
"Tidak, Ayah. Aku tidak mau mengganggu pekerjaan Ayah. Tapi, aku cuma punya 15 ribu untuk membayar Ayah menemaniku, padahal aku ingin bersama dengan Ayah dalam 2 jam hari ini saja."
Sang ayah terhenyak dan memeluk erat gadis kecilnya seraya menghujaninya dengan ribuan kasih sayang..

"Tak seharusnya cinta dan kasih sayang ditukar dengan materi apa pun.. Karena cinta kasih itu tak ternilai dan tak terbatas.. Didapat bukan karena uang, tapi ketulusan untuk saling menyayangi tanpa mengharapkan imbalan...
Saatnya kita menyayangi orang-orang yang telah ada untuk kita kapanpun dan di mana pun mereka.." 

No comments:

Post a Comment

Text Widget