Skema Daksinapati |
Kudengar di seantero bumi
Indonesia ini kita hanya 2 %. Dari 2% itu kita terbagi lagi, yang berorganisasi
tidak sampai 1%. Mungkin hanya 0,0 sekian %. Bukankah hidup dipelajari tidak
hanya di dalam kelas. Interaksi yang menjadikan kita pandai mengambil aksi.
Sudah berapa banyak teori menegaskan bahwa kesuksesan tidak didapat semata dari
kepintaran otak melainkan networking yang terjalin dari berbagai organisasi
yang kau ikuti. Sudah berapa generasi handal pelopor lahirnya negeri ini yang
terdidik dari organisasi dan pergerakan? Lupakah akan sejarahmu. JAS MERAH
bung! JAngan Sesekali MElupakan sejaRAH. Keinginan untuk berorganisasi
memang harus didasari motivasi intrinsic, namun bukan tidak mungkin motivasi
ekstrinsik memiliki andil yang cukup besar. Entah apa yang ada di pikiran para
penguasa negeri hijau ini. Perombakan besar, ganti chasing bangunan
bernama pembangunan melahap setiap sudut negeri. Tak luput
sentra kegiatan kami. Tempat kami berdiskusi, memikirkan kelanjutan negeri ini,
menyusun rencana untuk dijalankan demi kebermanfaatan diri kami dan pengabdian
bagi masyarakat negeri ini. Dan saat ini kami dicerai-berai…. Di saat ku mulai
mencintai [jatuh cinta] pada sentra kegiatan ini.
Apakah tujuannya? Mengebiri niat
mahasiswa barukah untuk berorganisasi? Tak tahulah…dalam agama saya diajarkan
untuk berpikir positif (husnudzan). Dan saya hanya berharap bahwa relokasi ini
akan lebih baik, tidak seperti salah satu organisasi yang pernah mengalami
nasib yang sama dan hingga kini ia tidak memiliki sekret yang jelas.
Walau dipisah semoga hati kami
tetap menyatu, dan ukuwah semakin erat…
(Hmm,,siap-siap kardus buat
beberes barang yg mau dibawa)
No comments:
Post a Comment