Di suatu negeri kecil yang hijau dan berlandaskan tarbiyah, kehidupan berjalan
seperti biasanya. Negeri yang dihuni oleh kebanyakan ikhwan dan akhwat. Menebar
pesona dengan keanggunan unik yang memancar dari keduanya. Menjerat seorang
perempuan untuk belajar menjadi akhwat yang sempurna. Berbagai kajian dan
kegiatan diikutinya demi memuaskan dahaga belajarnya. Dan ia KECEWA setelah
bergelut hampir 2 tahun dalam dunia itu. Terutama kepada IKHWAN (laki-laki). Ia
belajar bagaimana interaksi ikhwan dan akhwat, ia belajar batasan-batasan
pergaulan keduanya yang menurutnya penting dan sensitive. Namun ia menyadari
sesuatu yang janggal, hilang dari sifat lelaki pada umumnya.
Ini yang lo mau ya Boy? Sumber: google |
Saat ada seorang akhwat lewat menggotong-gotong aqua 1 dus, gallon dan panci
besar berisi makanan yang berat, ikhwan-ikhwan itu hanya menggodanya (bahkan
berkata akhwat itu super kuat sperti ade rai) tanpa bergerak/berkeinginan
membantu sang akhwat. Adakah yang salah??
Saat beberapa akhwat menyediakan/menyiapkan makanan untuk ikhwan dalam suatu
kegiatan, mereka memakannya dengan berbagai keluhan (yang pedaslah, kelamaan
lah, dikit lah, dll) tanpa bertanya apakah para akhwat yang bekerja menyediakan
makanan itu telah makan atau belum. Bahkan berkata TERIMA KASIH pun tak hirau
oleh mereka. Setelah makan, tinggal setor piring kotor ke akhwat biar dicuciin.
Saat mengadakan sebuah kegiatan di luar kota dan perjalanan dimulai malam hari,
sedangkan mobil yang disediakan ternyata kurang untuk menampung beberapa
akhwat. Ikhwan-ikhwan tersebut dengan santai berkata “ngeteng aja. Dari sini ke
sini,,blablabla” tanpa perduli hari itu sudah gelap lepas isya, mereka itu
wanita semua, tidak tahu lokasi dan uang pas-pasan. Sementara sang ikhwan
konvoi dengan motornya sembari bersenda gurau.
Saat pulang malam dan akhwat-akhwat kebingungan dengan rute pulang sedangkan
orang rumah (terutama ibu) telah mewanti-wanti mereka untuk sampai di rumah
maksimal jam 9 malam. Mereka akhirnya memutuskan naik taksi, tapi taksi itu
hanya lewat di jalan besar yang notabene akhwat tsb harus berjalan jauh dahulu
untuk ke jalan besar tsb. sedangkan ikhwan-ikhwan tsb membawa motor dan berdiam
diri saja melihat akhwat-akhwat yang kerepotan membawa barang-barangnya
berjalan jauh. Bahkan ada yang meledek “Motor gw enteng banget nih, kosong ga
ada penumpangnya.” Sambil tertawa hahahhahaha… punya INISIATIF ga sih untuk
berkata sama akhwatnya “tunggu sini aja, biar kita yang nyari taksi.”
HEI BOY!!! Melempem banget sih jadi cowok! Katanya minta dihormati, tapi kalian
sendiri ga menunjukkan kehormatan kalian. Dimana tuh IZZAH! Kalau udah begini
alesannya “kehormatan pria 1 tingkat lebih tinggi dari wanita. Jadi sudah
sepantasnya wanita melayani pria dengan baik.” Ngambil dari ayat qur’an plus
hadis-hadis serupa soalnya dia paling ingat bagian itu di halaqahnya. Lo kata
gw pembantu lo BOY! Suami bukan, bapak bukan nyuruh-nyuruh aje bisanye!
HEI BOY!! Kalau kita balikin “yaudah,kita melayani kalian dengan baik. Tapi
Tolong bantuannya untuk mengangkat barang-barang pendukung ini ya (yang
berat-berat doank). Seenaknya lo BOY berkata “Haha,,katanya emansipasi,
persamaan gender, ladies first. Giliran angkat barang aja nyuruh
kita. Tunjukiin donk emansipasi kewanitaannya.” Aduh BOY!! Punya OTAK ga sih
lo! Cuma minta tolong angkut barang berat doank beberapa biji udah kayak
disuruh angkut tronton sampe ngeluh-ngeluh. Ga guna banget sih lo BOY! Ga usah
hidup mendingan! Akhirnya karena males denger keluhan si ikhwan yang panjang
sepanjang jalan kenangan, si akhwat-akhwat pada kerja langsung, angkat-angkat
tuh barang berat dengan pikiran “SEMUA BISA DIKERJAKAN OLEH WANITA
TANPA MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI PRIA.” Lama-lamafeminisme melanda
pikiran akhwat. Dan JANGAN SALAHKAN KAMI jika itu terjadi. Karena ini semua
adalah RESPON atas STIMULUS yang kalian berikan BOY!!
HEI BOY!! Diberitahu untuk bantu mencuci piring bekas makanan kalian langsung,
langsung marah dan berdalih “kerjain donk jobdescnya, jangan males.” PUNYA OTAK
ga sih lo BOY!! Bisa analisis gak kenapa dari akhwat segitu banyak yang kerja
masih minta bantuan lo! Artinya itu, kerjaannya emang banyak banget dan
melelahkan. Cuma nyuci piring bekas makanan yang ente makan aje udah
mencak-mencak. Bayangin gak, akhwat yang nyuciin piring kalian padahal dia
belom makan! Lo mau bilang ape!? Emang udah tugasnye? Hah?? Yang lo hafal Cuma
bab pernikahan sama poligami doank sih ye, ampe gataw riwayat Rasulullah SAW
yang walaupun sibuk tetap menyempatkan membantu istrinya untuk mencuci piring.
Aduh BOY! Setengah dien lo aje belom becus, udeh bekoar-koar pasang tampang mau
“nyempurnain setengah dien” yang satunya lagi!!
Udah deh BOY! Cukup lewat tulisan aja si perempuan yang sedang belajar menjadi
akhwat sempurna ini menegur. Banyak-banyak istigfar dan taubat dah, karena
selama ini udah cape-capein diri ikut kegiatan, bikin sakit badan, sampe ada
amanah yang terbengkalai Cuma jadi SAMPAH karena ketidakikhlasan yang
disebabkan kelakuan lo BOY! Bor-boro amal, pahala, SAKIT HATI doank yang
didapet. CAPEEE DEEEEHHHHH!!!
** Tenang aje BOY,
perempuan yang belajar ini yakin kalau masih banyak ikhwan
yang “bener” di luar negeri hijau berlandaskan pendidikan ini. Karena ente
semua bukanlah REPRESENTATIF IKHWAN SEUTUHNYA
* Kebenaran bernilai
mutlak, Jika bisa dIbuktikan dan hanya dapat dilihat satu sisi.
No comments:
Post a Comment