Pages

01 May, 2013

Menggugat Ikhwan



by Meta 'morfillah' on Monday, 11 October 2010 at 09:19

         Di suatu negeri kecil yang hijau dan berlandaskan tarbiyah, kehidupan berjalan seperti biasanya. Negeri yang dihuni oleh kebanyakan ikhwan dan akhwat. Menebar pesona dengan keanggunan unik yang memancar dari keduanya. Menjerat seorang perempuan untuk belajar menjadi akhwat yang sempurna. Berbagai kajian dan kegiatan diikutinya demi memuaskan dahaga belajarnya. Dan ia KECEWA setelah bergelut hampir 2 tahun dalam dunia itu. Terutama kepada IKHWAN (laki-laki). Ia belajar bagaimana interaksi ikhwan dan akhwat, ia belajar batasan-batasan pergaulan keduanya yang menurutnya penting dan sensitive. Namun ia menyadari sesuatu yang janggal, hilang dari sifat lelaki pada umumnya.
Ini yang lo mau ya Boy?  Sumber: google
       Saat ada seorang akhwat lewat menggotong-gotong aqua 1 dus, gallon dan panci besar berisi makanan yang berat, ikhwan-ikhwan itu hanya menggodanya (bahkan berkata akhwat itu super kuat sperti ade rai) tanpa bergerak/berkeinginan membantu sang akhwat. Adakah yang salah??
        Saat beberapa akhwat menyediakan/menyiapkan makanan untuk ikhwan dalam suatu kegiatan, mereka memakannya dengan berbagai keluhan (yang pedaslah, kelamaan lah, dikit lah, dll) tanpa bertanya apakah para akhwat yang bekerja menyediakan makanan itu telah makan atau belum. Bahkan berkata TERIMA KASIH pun tak hirau oleh mereka. Setelah makan, tinggal setor piring kotor ke akhwat biar dicuciin.
         Saat mengadakan sebuah kegiatan di luar kota dan perjalanan dimulai malam hari, sedangkan mobil yang disediakan ternyata kurang untuk menampung beberapa akhwat. Ikhwan-ikhwan tersebut dengan santai berkata “ngeteng aja. Dari sini ke sini,,blablabla” tanpa perduli hari itu sudah gelap lepas isya, mereka itu wanita semua, tidak tahu lokasi dan uang pas-pasan. Sementara sang ikhwan konvoi dengan motornya sembari bersenda gurau.
        Saat pulang malam dan akhwat-akhwat kebingungan dengan rute pulang sedangkan orang rumah (terutama ibu) telah mewanti-wanti mereka untuk sampai di rumah maksimal jam 9 malam. Mereka akhirnya memutuskan naik taksi, tapi taksi itu hanya lewat di jalan besar yang notabene akhwat tsb harus berjalan jauh dahulu untuk ke jalan besar tsb. sedangkan ikhwan-ikhwan tsb membawa motor dan berdiam diri saja melihat akhwat-akhwat yang kerepotan membawa barang-barangnya berjalan jauh. Bahkan ada yang meledek “Motor gw enteng banget nih, kosong ga ada penumpangnya.” Sambil tertawa hahahhahaha… punya INISIATIF ga sih untuk berkata sama akhwatnya “tunggu sini aja, biar kita yang nyari taksi.”

    HEI BOY!!! Melempem banget sih jadi cowok! Katanya minta dihormati, tapi kalian sendiri ga menunjukkan kehormatan kalian. Dimana tuh IZZAH! Kalau udah begini alesannya “kehormatan pria 1 tingkat lebih tinggi dari wanita. Jadi sudah sepantasnya wanita melayani pria dengan baik.” Ngambil dari ayat qur’an plus hadis-hadis serupa soalnya dia paling ingat bagian itu di halaqahnya. Lo kata gw pembantu lo BOY! Suami bukan, bapak bukan nyuruh-nyuruh aje bisanye!
      HEI BOY!! Kalau kita balikin “yaudah,kita melayani kalian dengan baik. Tapi Tolong bantuannya untuk mengangkat barang-barang pendukung ini ya (yang berat-berat doank). Seenaknya lo BOY berkata “Haha,,katanya emansipasi, persamaan gender, ladies first. Giliran angkat barang aja nyuruh kita. Tunjukiin donk emansipasi kewanitaannya.” Aduh BOY!! Punya OTAK ga sih lo! Cuma minta tolong angkut barang berat doank beberapa biji udah kayak disuruh angkut tronton sampe ngeluh-ngeluh. Ga guna banget sih lo BOY! Ga usah hidup mendingan! Akhirnya karena males denger keluhan si ikhwan yang panjang sepanjang jalan kenangan, si akhwat-akhwat pada kerja langsung, angkat-angkat tuh barang berat dengan pikiran “SEMUA BISA DIKERJAKAN OLEH WANITA TANPA MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI PRIA.” Lama-lamafeminisme melanda pikiran akhwat. Dan JANGAN SALAHKAN KAMI jika itu terjadi. Karena ini semua adalah RESPON atas STIMULUS yang kalian berikan BOY!!
      HEI BOY!! Diberitahu untuk bantu mencuci piring bekas makanan kalian langsung, langsung marah dan berdalih “kerjain donk jobdescnya, jangan males.” PUNYA OTAK ga sih lo BOY!! Bisa analisis gak kenapa dari akhwat segitu banyak yang kerja masih minta bantuan lo! Artinya itu, kerjaannya emang banyak banget dan melelahkan. Cuma nyuci piring bekas makanan yang ente makan aje udah mencak-mencak. Bayangin gak, akhwat yang nyuciin piring kalian padahal dia belom makan! Lo mau bilang ape!? Emang udah tugasnye? Hah?? Yang lo hafal Cuma bab pernikahan sama poligami doank sih ye, ampe gataw riwayat Rasulullah SAW yang walaupun sibuk tetap menyempatkan membantu istrinya untuk mencuci piring.
       Aduh BOY! Setengah dien lo aje belom becus, udeh bekoar-koar pasang tampang mau “nyempurnain setengah dien” yang satunya lagi!!
     Udah deh BOY! Cukup lewat tulisan aja si perempuan yang sedang belajar menjadi akhwat sempurna ini menegur. Banyak-banyak istigfar dan taubat dah, karena selama ini udah cape-capein diri ikut kegiatan, bikin sakit badan, sampe ada amanah yang terbengkalai Cuma jadi SAMPAH karena ketidakikhlasan yang disebabkan kelakuan lo BOY! Bor-boro amal, pahala, SAKIT HATI doank yang didapet. CAPEEE DEEEEHHHHH!!!

** Tenang aje BOY, perempuan yang belajar ini yakin kalau masih banyak ikhwan yang “bener” di luar negeri hijau berlandaskan pendidikan ini. Karena ente semua bukanlah REPRESENTATIF IKHWAN SEUTUHNYA
* Kebenaran bernilai mutlak, Jika bisa dIbuktikan dan hanya dapat dilihat satu sisi.

No comments:

Post a Comment

Text Widget