Sejak di pikiran

by Meta 'morfillah' on Saturday, 01 January 2011 at 21:40

Banyak yang ada dalam pikiran gadis itu. Segalanya berkecamuk sejak ada di pikiran. Segalanya berseteru dalam hatinya. Dan yang ia inginkan hanyalah tidak ada yang tersakiti dalam hal apapun. Keputusan apapun. Karena ia yakin risalah itu, risalah cinta. Hanya ia naïf. Karena takkan pernah tercapai keinginannya itu. Ini bukanlah surga. Ia tak akan dapat membuat semua orang bahagia dan tak tersakiti. Karena ia bukan Tuhan.

Kesakitan..

Pendidikan..

Pembelajaran..

Amanah..

Kebahagiaan..

Tuntutan..

Kesehatan..

Keberhasilan..

Persaudaraan..

Perubahan..

Dan tetek bengek lain di pikirannya.

Yang dapat ia lakukan hanya menggoreskan ketajaman penanya dalam sebuah buku.

Buku yang selalu setia menemani kesahnya.

Buku yang menyimpan segala rasa hatinya.

Buku yang menjadi saksi sejarah hidupnya…

Yaahh…hanya itu.

Karena senjatanya hanya pena dan buku.