Pages

27 November, 2015

Market day

Hari ini Market Day. Mereka dibagi kelompok, berjualan dan melayani langsung para pembeli. Ada lepet, es kemang, harum manis, cilok, piscok, permen jelly, dan jasuke. Alhamdulillah, tidak sampai setengah jam dagangannya sudah laku.

Banyak kejadian lucu di Market Day ini, menunjukkan kepolosan mereka.

GA BOLEH BELI, KALAU DICAMPUR!

Kelompok penjual arum manis dan cilok kedatangan seorang pembeli yang memborong dagangan mereka. Empat arum manis, 2 permen jelly, dan cilok sebanyak Rp 3.000. Lalu ibu itu menghitung total belanja sebesar Rp 11.000, dan menyodorkan uang pecahan Rp 50.000. Saat minta dikembalikan Rp 39.000, kedua kelompok menolak.

"Ibu, gak boleh dicampur belinya. Ini kelompok aku (arum manis), ini kelompok rizki. Kita bedaaa..."

Ibunya kebingungan, lalu terkesima saat belanjaannya diambil kembali oleh anak-anak.

"Gak usah beli, kalau dicampur."

"Ibu gurunya mana? Biar Ibu minta tolong sama Ibu guru."

Masalah pun kuselesaikan dengan menukar uang ke dalam recehan, sehingga bisa dipecah bayar sesuai kelompok.

"Naah, kalau begini kan jadi gak bingung nyatetnyaa..." ujar anak-anak.

Hahahhha... (~_~)

UNTUNG 2X LIPAT

Tiba saat penyetoran hasil jualan. Rata-rata mendapat untung 10-50%. Saat kelompok piscok maju, dengan modal 10 piscok yang dijual Rp 1.000, harusnya terkumpul uang sebesar Rp 10.000. Tapi, mereka menyetor Rp 20.000. Kok bisa?

"Soalnya tadi yang beli uangnya Rp 2.000 an semua, Bu! Aku gak punya kembaliannya. Terus mereka pada ngasih Rp 2.000 ke aku, katanya gak usah dikembalikan."

Oooo... gitu toh! Baik banget yaa pembelinya, bisa cepat naik haji tuh hahah (^~^)

BANTUIN BELI, BU!

Setelah dihitung, total laba berjumlah Rp 125.000, dibagi ke 21 anak sehingga masing-masing mendapat Rp 5.900 sebagai gaji mereka. Lalu sesuai kesepakatan, anak-anak menerima Rp 5.000 dan Rp 900 nya diinfakkan.

Ada satu anak ikhwan, bertubuh subur, doyan makan, dilaporkan oleh kelompoknya tidak bantu jualan, tapi malah jajan terus.

"Bu, Divio jangan dikasih gaji, Bu. Dia tadi gak bantuin."

"Divio, kamu tidak membantu kelompokmu berjualan? Kamu tidak Ibu gaji, ya?"

"Aku bantuin, Bu. Bantuin jajan, habisin jajanan teman-teman, Bu. Gak apa aku gak digaji."

"Oh iya, Bu... Divio beli dagangan aku, Bu!"

"Aku juga, Bu!"

"Kasih aja, Bu, gajinya... tadi Divio memang beli banyak dagangan kita, Bu!"

Akhirnya semua setuju, Divio tetap digaji.

Hari ini semua senang, semua menang. Yang pemalu belajar berani berteriak, bahkan berkeliling menjajakan dagangannya. Meski harus terus disemangati dan sempat down melihat dagangannya belum selaku teman-temannya.

Begitulah kawan kecilku, hidup harus diperjuangkan selayaknya daganganmu! (^~^)9

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget