Pages

13 November, 2015

[Cerita lirik] Cintai aku lagi

Setiap malam aku selalu merenung
Terbayang dapat menyentuh wajahmu
Ingin kuulangi sekali lagi
Rasa indah yang pernah kualami

Shanti menatap layar ponsel lamat-lamat. Foto itu. Foto dia dan lelaki itu dengan lanskap pegunungan di belakang mereka. Perjalanan mendaki bersama kawan pecinta gunung yang begitu menyenangkan. Amat menyenangkan terutama bepergian dengan orang yang kausukai, bukan? Shanti sangat suka momen itu. Membayangkan saat kedekatan mereka dahulu. Rasa terindah yang pernah ia miliki seumur hidupnya. Betapa masa depan tergenggam begitu nyata baginya. Tapi itu tiga bulan sebelum sebuah undangan berwarna emas bertintakan nama lelaki itu dengan nama wanita lain tiba di tangannya.

Kurasakan… kehampaan
Kuinginkan… kehangatan

Apa yang salah? Seketika Shanti merasa begitu hampa. Bukankah segalanya begitu lancar? Memang lelaki itu belum menyatakan, tetapi perilakunya berbicara lantang mengenai perasaan lelaki itu padanya. Bagaimana tidak, rumahnya di bilangan Jakarta Timur dengan rumah lelaki itu cukup jauh. Tapi lelaki itu bersedia mengantar jemputnya. Mengajaknya kondangan ke acara teman lelaki itu. Memperlakukannya istimewa. Bukankah itu sebuah bukti? Saat menggenggam undangan itu, sekujur tubuhnya terasa dingin. Ia butuh kehangatan. Sebuah pelukan. Tapi, siapa?

Cintai aku lagi seperti waktu itu
Tak bisa kuhindari, hati selalu merindu
Sayangi aku lagi, Tak mampu kusendiri
Tanpa hadirmu, tanpa cintamu

Menatap lelaki itu bersanding dengan wanita lain. Menatap sisi lelaki itu yang seharusnya diisi olehnya. Rasanya seperti melayang dan lupa berpijak pada bumi. Ia sendiri tak mengenali dirinya. Mengapa ia datang, bila tak sanggup menyaksikan? Mengapa ia tertawa seakan dirinya baik-baik saja, sementara teman-temannya pun mengkhawatirkan dirinya, sebab mereka tahu apa yang terjadi antara dirinya dan lelaki itu? Bodohnya lagi... ia masih berharap lelaki itu mencintainya seperti waktu dulu. Hatinya tak bisa menghindari, bahwa ia rindu. Ia ingin disayang lagi... seperti saat ia diperlakukan istimewa di gunung, kondangan, dan di masa lalunya.

Rasa sayang, rasa cinta
Yang selalu kudambakan
Tak ‘kan lelah hati ini
Menantimu ‘kan kembali

Genap enam bulan berlalu, dan ia masih belum lelah menanti lelaki itu kembali. Meski mungkin bukan kembali untuk menjadikan dirinya masa depan. Tapi ia masih mendamba pengakuan rasa lelaki itu. Hutang penjelasan. Bahwa ada beberapa cinta yang hanya butuh pengakuan, tanpa perlu penyatuan.

*cerita lirik "Cintai Aku Lagi" oleh Sania. Special untuk Shanti Nur Oktavia

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget