Pages

22 July, 2015

Wanita yang kuat dalam hal menanti

Kaulihat wanita itu?
Mungkin aku tak akan sekuat dirinya dalam hal menanti...

Ia menanti bagai bunga matahari
Selalu terpaku pada mataharinya
Meski jauh jarak yang terbentang
Dibisikkannya rindu dan asa pada ilalang yang membentang
Tanpa harap sang matahari akan menyadari perasaannya
Membalas sayang
Meski batinnya kacau karena merindu
Ia tetap melanjutkan hidup
Berjalan demi keseimbangan dunia
Tepatnya, dunianya...
Sebab, ia sadar bahwa dirinya adalah peziarah yang sedang berjalan pulang ke dalam ketiadaan
Maka urusan perasaan, betapa pun pentingnya...
Ia tak besarkan...
Ia tutup rapat rasanya dalam kotak di sudut hati
Ia percaya, Tuhan akan memainkan takdirnya dengan baik.

Kaulihat wanita itu?
Mungkin aku tak akan sekuat dirinya dalam hal menanti...

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget