Pages

17 July, 2015

[Review buku] Biografi intelektual-spiritual Muhammad

Judul: Biografi intelektual-spiritual Muhammad
Penulis: Tariq Ramadan
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Dimensi: 372 hlm, cetakan I Januari 2015
ISBN: 978 602 290 026 9

Sejak lahir hingga wafat, kehidupan nabi dipenuhi beragam peristiwa, situasi, dan pernyataan yang mengandung pelajaran spiritual paling dalam. Memang telah banyak buku serupa ini, namun penulis membuat kita melihat dari sudut pandang berbeda dan baru. Dengan sentuhan emosi, kekaguman, rasa takzim yang penuh dan konsisten menghindari klise penulisan biografi Muhammad, yang umumnya menjelaskan peristiwa yang dialaminya merupakan rentetan keajaiban semata, penulis mengungkap sisi manusiawi Muhammad. Bahwa hidup Muhammad adalah rangkaian kerja keras, kontemplasi, pengorbanan, dan pengambilan keputusan yang sering penuh risiko. Nabi merupakan panutan bukan saja dari sisi kualitas dirinya, melainkan juga dari sisi keraguannya, luka-lukanya, dan terkadang kekeliruan keputusannya yang ditunjukkan oleh wahyu atau para sahabatnya.

Seluruh sisi kehidupan nabi adalah wahana pembaruan dan transformasi, mulai dari detail terkecil hingga peristiwa terbesar. Orang islam yang setia, orang beriman dari agama lain, dan siapa pun yang mempelajari kehidupan Muhammad, tanpa memedulikan keyakinan agamanha, dapat menarik berbagai pelajaran dari kehidupannya sehingga mereka dapat meraih esensi pesannya dan cahaya keimanan darinya.

Kelebihan buku ini, seperti yang saya ungkap sebelumnya... bahwa memberikan sudut pandang baru, tidak melulu tentang keajaiban yang terlihat tanpa upaya karena keistimewaan sebagai seorang rasul tuhan. Melainkan mengupas karakter manusiawi muhammad, sisi intelijensia, emosi, dan spiritualitasnya. Serta beragam pelajaran yang dapat terpetik dari semua kecemerlangan dan keraguan keputusannya. Terasa sangat dekat, sebagaimana diri kita sendiri. Bahwa Muhammad memang seorang manusia, dapat kita jadikan suri teladan. Gaya bahasanya pun ringan, detail dan mudah dicerna bagi siapa pun, termasuk pembaca non muslim.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Revolusi hati ini (Umar bin khattab) merupakan sebuah tanda, dan ia mengajarkan dua hal: tidak ada yang mustahil bagi tuhan, dan kita tidak boleh memberikan penilaian mutlak terhadap sesuatu atau seseorang." (Hlm. 123)

"Pernikahan-pernikahan yang dilakukan nabi terkait dengan kondisi ini: beberapa istrinya berasal dari klan-klan yang telah menjadi keluarga Muhammad sehingga secara otomatis dipandang sebagai sekutunya sendiri. Oleh karena itu, komunitas Islam sendiri tampaknya menjadi semakin kukuh dan tak tertandingi." (Hlm. 280, tentang poligami nabi setelah monogami dengan Khadijah)

"Yang tersimpan dalam hati berada jauh di luar batas pengetahuan manusia. Nabi tahu keberadaan orang-orang munafik di sekitarnya, tapi beliau tidak mengambil tindakan khusus terhadap mereka. Beliau tetap bersikap hati-hati, terkadang waspada, tapi beliau tidak menetapkan keputusan final." (Hlm. 285)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget