Pages

08 October, 2014

Pada akhirnya

Pada akhirnya, semua urusan akan kembali pada Tuhan.

Setelah dan sejauh apa pun kita berusaha memecahkannya. Nama Tuhan jua yang kita lafazkan. Meminta petunjuknya, terutama kala hati gundah. Lebam di dada semakin membiru dan luka menganga semakin lebar. Hanya kesabaran, hal terbaik yang bisa kita perjuangkan saat ini. Mungkin, bila kita kehilangan sabar, semuanya akan musnah. Sebab, apa lagi yang kita punya? Tidak semua keinginan kita harus mewujud, bukan? Tidak semua perasaan harus ditindaklanjuti, bukan? Tidak semua harus berjalan sesuai mau kita, bukan?

Terhadap luka yang sama, kita hanya mampu mengoleskan obat yang sama. Berkali-kali. Itu lebih baik, dibandingkan harus kehilangan luka tersebut dengan organnya, bukan? Setidaknya kita harus mengkondisikan hati kita, agar tak mudah bernanah hanya karena goresan atau gesekan luka dari orang lain. Kita hanya memiliki kita. Tuhan sudah memberikan yang terbaik pada kita, untuk kita, saat ini. Terbaik kita, bukanlah terbaik bagi orang lain. Pun sebaliknya. Maka, kesabaran dalam penerimaan yang ikhlas, meski berat, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini.

Sebab, pada akhirnya, semua urusan akan kembali pada Tuhan. Kita hanya mengupayakan terbaik dari diri kita. Sebab, kita bukanlah malaikat yang sedang rehat di muka bumi ini.


Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget