Pages

05 March, 2017

Mati

Entah ini kalian rasakan juga atau tidak, tapi aku memang merasa bahwa setiap 100 hari menjelang ramadhan banyak kerabat dekatku yang meninggal. Keluarga, sahabat, teman, tetangga, yang sangat kukenal pergi meninggalkan dunia ini.

Seakan menegaskan bahwa aku harus berdoa dengan khusyu' lagi untuk dipertemukan dengan bulan ramadhan dan bersyukur jika masih hidup hari ini. Mereka yang begitu berharap bertemu ramadhan banyak yang dipanggil sebelum keinginannya terpenuhi.

Maka mengingat mati adalah niscaya. Mempersiapkan bekal akhirat adalah ukuran kecerdasan seorang mukmin di kala orang lain hanya sibuk mencari harta dan menjelekkan sesama.

"Mukmin yang paling cerdik adalah mukmin yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan mati." (H. R. Ibnu Majah)

"Relakah dirimu menyertai segolongan orang, mereka membawa bekal sementara tanganmu hampa." (Nasyid suara persaudaraan)

Tentunya aku tak rela... saat yang lain berlomba dalam kebaikan, mengapa aku malah sibuk mengejar duniawi, mencari aib orang lain? Sebab kematian tak bisa ditangguhkan dan diingkari. Mengapa tak sibuk memperbaiki diri sendiri?

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget