Pages

07 March, 2017

Lubang

LUBANG

Bagi pengendara bermotor, perkara lubang di jalan itu masalah hidup dan mati. Kemarin saya mengalaminya, saat hendak menjemput teman. Di depan saya mobil yang akan belok ke kanan. Saya pun mengekor, sebab hendak belok pula.

Kecepatan sedang, tapi saya kaget. Sebab ada lubang besar, dalam di jalan beraspal. Tak terlihat karena tertutup mobil sebelumnya. Hampir saya oleng jatuh dan tertabrak belakang kalau saja keseimbangan saya tidak stabil. Jantung saya terasa hendak loncat, perut tersentak kaget.

Dalam hati saya berdoa semoga lubang itu tidak merenggut nyawa pengendara lain. Juga berharap semoga lubang itu segera ditambal.

Alhamdulillah pagi ini banyak lubang sepanjang perjalanan saya telah diaspal kembali. Sungguh tangkas dan peduli pemerintah atau warga kota ini. Tidak menunggu lama, mereka paham bahayanya terutama di kota hujan yang sering mengaburkan pandangan saat berkendara ini.

Bayangkan, lubang... sepele... tapi bisa menyeret ke kematian. Menjadi tanggung jawab berat bagi pemimpin yang berkuasa jika sampai jatuh korban. Bagaimana bila korban tersebut adalah tulang punggung sebuah keluarga? Ketidakpedulian atau sikap suka menunda bisa merenggut dunia seseorang, memorakmorandakan sebuah keluarga.

Menjadi pemimpin itu...
Sangat berat hisabnya. Sangat banyak kerjanya. Itulah mengapa saat memilih pemimpin kita harus melihat kredibilitas, amanahnya dia. Itulah mengapa saat menjadi yang dipimpin kita harus sami'na wa atho'na. Mendukung dan menjadi great followers to be a great leader.

Mudah bagi kita mengkritik pemimpin. Coba bayangkan, bagaimana bila kita yang ada di posisi tersebut? Doakanlah pemimpin kalian agar senantiasa adil. Doakanlah diri kita agar menjadi pemimpin yang benar, baik, dan adil. Sebab setiap kita adalah pemimpin bagi diri sendiri.

Berapa banyak 'lubangkah' dalam kepemimpinan kita yang masih perlu ditambal?

Astagfirullah...

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget